REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berhijrah semakin digandrungi kaum Muslimin Indone sia zaman kini. Ber bagai kajian ber temakan hijrah di masjid-masjid penuh oleh me reka yang haus akan nilai-nilai agama Islam baik muda maupun yang sudah usia tua. Ustaz Muhammad Nuzul Dzi kri dalam kajian "Hijrah Angan & Realitas" di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq, Cawang, Jakarta Timur, memberikan penjelasan apa dan bagaimana hijrah itu. Me nurut Ustaz Muhammad, orang yang berhijrah harus me nyiapkan diri untuk bersabar meng hadapi ujian dari Allah SWT.
Ustaz Muhammad mengata kan, dalam Alquran, Allah SWT ber firman pasti akan menguji umat Muslim yang berhijrah. Se bab, hijrah yang dilakukan oleh seseorang harus ditutup dengan khusnul khatimah. Sedangkan untuk mendapatkan itu harus me lewati berbagai ujian."Gak mungkin khusnul khatimah itu gratisan. Makanya ketika Allah bicara hijrah konteksnya gak ada kata santai-santai," ujar Ustaz Muhammad, belum lama ini.
Ujian Allah bagi orang yang berhijrah juga sudah dituangkan dalam Alquran surah Ali-Imran ayat 195 yang berbunyi "Maka Tu han mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orangorang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu ada lah keturunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berpe rang dan yang dibunuh, pastilah akan Kuhapuskan kesalahan-ke salahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahal di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik."
Menurut dia, hambatan berhijrah dapat datang dari mana saja. Karena itu, tidak mengherankan jika tidak sedikit orang yang mengalami hambatan berhijrah dari keluarganya sendiri. Namun, ia menilai tantangan tersebut sa ngat kecil apabila dibandingkan dengan yang disebutkan dalam QS Ali Imran tersebut. "Jadi, hij rah itu bukan klaim, bukan quote-quote indah, tapi berat, gak mudah. Setelah ujian, Allah am puni dosa-dosanya dan masuk surga. Pemberian langsung dari Allah," kata Ustaz Muhammad.
Ustaz Muhammad juga me nyinggung orang yang berhijrah ha nya karena kepentingan dunia wi. Misalnya, hijrah yang mereka jalankan agar seluruh permasalahan hidupnya terselesaikan. Pa da hal, menurut Ustaz Muham mad, hal tersebut merupakan niat yang keliru. Hijrah, tuturnya, me rupakan menyerahkan diri ke pada Allah. Allah juga akan me nilai manusia apakah proses hij rah yang dijalani karena Allah atau manusia. Itu sebabnya, Allah akan menguji mereka dengan ber bagai cobaan.
Proses hijrah yang dilakukan Rasulullah SAW dapat dijadikan contoh oleh umat Muslim saat ini. Menurutnya, Rasulullah mengalami banyak ujian mulai intimidasi dan ancaman pembunuhan. Namun, ia hadapi ujian tersebut dengan sabar sehingga bisa melewatinya. Berhijrah adalah ujian keikhlasan loyalitas dan komitmen kepada Allah agar menda patkan ridha-Nya. "Dunia itu kam pungnya ujian. Dunia itu amal," ujar Ustaz Muhammad me nambahkan.
Banyaknya ujian yang akan dihadapi membuat mereka harus mampu untuk bertahan. Karena itu, dia menilai, pelaku hijrah ha rus ikhlas dan jujur agar mereka tetap bertahan dalam berhijrah. Ini sesuai dengan QS al-Baqarah ayat 218, yakni "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
"Contoh ibadah ikhlas itu ada lah hijrah. Hijrah mencari rah mat Allah," kata Ustaz Mu ham mad. Untuk istiqamah dalam hijrah, menurut dia, para pelaku nya harus belajar menjadi pelari maraton bukan sprinter. Artinya, mereka harus menjalan proses berhijrah dengan terus-menerus karena berhijrah tak memiliki ba tas. Dia pun meminta orang yang hendak berhijrah untuk belajar dan dilakukan secara bertahap. "Allah suka kelembutan. Jika kelembutan dicabut, akan meru sak situasi. Fokus ke iman dan aki dah sebelum bicara ikhtilaf. Dan ilmu itu harus kita amal kan," ujarnya.