Jumat 06 Apr 2018 14:53 WIB

Duterte akan Tingkatkan Industri Halal

Kota Davao direncanakan akan menjadi pusat halal di Filipina.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Foto: Wu Hong/Pool Photo via AP
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte menilai negaranya perlu meningkatkan industri halal untuk menarik wisatawan Muslim. Selain itu, minat terhadap produk-produk halal di Filipina terus bertambah baik dari orang Muslim atau non-Muslim sehingga ia merasa perlu untuk mengembangkan industri tersebut.

Asisten Sekretaris Departemen Perdagangan dan Industri Abdulgani Macatoman mengatakan perkembangan industri halal di Filipina mencapai tonggak sejarah yang baru terkait pembuatan Undang-undang Halal belakangan ini. Ia pun mewajibkan 10 lembaga di bawah departemennya untuk mengembangkan hal tersebut.

"Muslim di Filipina mencapai 11 juta atau 10 persen dari total populasi, kami mengekspor sebesar 800 juta dolar AS kebanyakan ke ASEAN dan negara di Arab. Kami berencana meningkatkan industri ini khususnya dengan adanya Undang-Undang Halal," kata Abdulgani, dalam kunjungannya ke Malaysia, Kamis (5/4) dilansir di laman Bernama.

Abdulgani mengatakan, Duterte menekankan mengembangkan industri halal. "Presiden kami, secara pribadi sangat peduli dengan perkembangan industri halal, dan dia memulainya sendiri di kotanya Davao," kata Abdulgani.

Ia mengatakan, Kota Davao yang merupakan pusat Mindanao adalah lokasi yang pertama kali mengembangkan Dewan Kota Halal. Lokasi tersebut direncanakan akan menjadi pusat halal di Filipina.

"Kami bisa melihat pertumbuhan signifikan dari industri halal di Filipina (setelah Duterte menjadi presiden)," kata dia.

Ia juga menambahkan, sebagai sebuah negara yang wisatawan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, industri halal dinilai penting. Hal ini untuk menarik 145 juta wisatawan Muslim baik dari negara di Arab atau dari ASEAN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement