Rabu 04 Apr 2018 11:23 WIB

Salimah Protes Puisi Sukmawati

Puisi Sukmawati dinilai melukai hati Muslimah.

Ketua PW Salimah Sumut Nurazizah Tambunan
Foto: Dok. PW Salimah Sumut
Ketua PW Salimah Sumut Nurazizah Tambunan

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PW Salimah Sumut memprotes keras isi puisi berjudul Ibu Indonesia yang dibaca Sukmawati Soekarnoputri dalam acara '29 Tahun Anne Avantie Berkarya' di Indonesia Fashion Week 2018.

Ketua PW Salimah Sumut Nurazizah Tambunan menyatakan Sukmawati telah melukai hati para Muslimah yang melaksanakan ajaran agamanya.

"Kalau tak paham Islam, belajarlah. Jika tak suka dengan Muslimah berhijab, diamlah. Dan kalau telinga sakit mendengar suara azan, maka sumbatlah," ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Rabu (4/4).

Nurazizah mengingatkan Sukmawati tentang peribahasa mulutmu adalah harimau yang akan menerkammu."Para Muslimah Indonesia akan mempercepat kehinaan yang Allah berikan kepada siapa yang Dia kehendaki," katanya tegas.

Sementara itu, sebuah puisi ditulis oleh Humas PW Salimah Sumut, Syarifah Nani Rahmani. Menurut Nani, puisi berjudul "Ini Bukan Puisi" menceritakan ibu Indonesia yang sesungguhnya.

Berikut isi puisi tersebut.

INI BUKAN PUISI

Sy Nani R, Humas PW Salimah Sumut

Aku adalah ibu Indonesia

Aku lahir di Indonesia,

Dibesarkan dan dididik oleh ibu berdarah asli Indonesia

Sejak 40 tahun yang lalu,

Aku tak melihat ibuku memakai konde

Namun tutup kepala beliau

Tak pernah menghalangi tangan lembutnya membantu ribuan ibu Indonesia yang melahirkan

Bersimbah darah

Suara lembut nyanyiannya pun

Hanyalah melekatkan cinta kami kepada Ilahi

Yang kan terhenti ketika kumandang adzan memanggil, merayu

Itu dulu...

Dan kini...

Penutup aurat dan semua identitas syariat yang melekat di diriku,

Yang adalah hasil didikan ibu Indonesiaku,

Tak juga menghalangi aktifitas dan kreatifitasku

Mendidik adab, mengajarkan ilmu, menulis buku, menjelajah, bercengkrama dengan alam...

"Ibu dosen favoritku," kata mahasiswiku.

"Aku ingin mencari istri seperti ibu nanti," kata mahasiswaku.

Bagaimana mungkin syariat agamaku membuatku terlihat tak cantik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement