Selasa 03 Apr 2018 05:10 WIB

Kolam Renang Khusus Muslimah

Berbeda dengan kolam renang umum, kolam ini diperuntukkan khusus untuk Muslimah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Perempuan Muslim mengenakan pakaian renang tertutup atau burkini di Pantai Marseille, Prancis, 17 Agustus 2016.
Foto: REUTERS/Stringer
Perempuan Muslim mengenakan pakaian renang tertutup atau burkini di Pantai Marseille, Prancis, 17 Agustus 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslimah pun tak perlu takut auratnya terlihat saat berenang karena sudah banyak pakaian renang tertutup bagi para Muslimah (burkini).

Kolam renang Isyka menjadi satu dari banyak kolam renang yang kerap dikunjungi di Solo, Jawa Tengah. Berbeda dengan kolam renang umum, kolam ini diperuntukkan khusus untuk Muslimah.

Kolam renang ini berada di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Solo. Dari tampak depan, sepintas, bangunan tersebut menyerupai rumah biasa. Hanya sebuah papan kecil bercat putih yang terpasang di pagar dinding depan bangunan, menjadi penanda bahwa tempat tersebut merupakan kolam renang umum.

Kolam renang ini telah dibuka sejak dua belas tahun lalu. Pemiliknya adalah Shihabudin. Ia juga sebagai pimpinan di Pondok Pesantren Isy Karima, Karang pandan, Kabupaten Karanganyar. Pada awalnya, kolam renang tersebut merupakan sebuah apotek milik seorang dokter ahli tulang, (alm) Tunjung Soeharso. Apo tek tersebut beralih fungsi setelah dikelola oleh putranya, yakni Shihabudin.

Kolam renang Isyka mempunyai aturan tersendiri yang wajib ditaati oleh setiap pengunjungnya. Menurut petugas kolam renang Isyka, Yuni Atmajanti (41 tahun), pengunjung yang boleh memasuki area kolam adalah Muslimah dan anak-anak di bawah usia lima tahun. Kalau datang dengan suaminya, kami persilakan suami untuk menunggu di ruang yang sudah disediakan, kata Yuni kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Sebelum memasuki area kolam renang, petugas akan memeriksa terlebih dahulu barang bawaan pengunjung. Pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam area kolam renang. Selain itu, pengunjung juga tidak diperbolehkan untuk mengambil foto di area kolam.

Aturan itu, kata Yuni, untuk menghormati hak Muslimah lainnya serta menjaga agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Petugas juga akan mengecek identitas pengunjung untuk memastikan bahwa pengunjung merupakan seorang Muslim. Ini menjadi aturan dari kami, agar aurat Muslimah tetap terjaga di area kolam renang.

"Kami juga tak ingin ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi jika diperbolehkan mengambil gambar atau foto di area kolam," kata wanita yang sudah bertugas selama lebih dari dua tahun di tempat tersebut.

Hal lainnya yang menjadi kewajiban dan harus dipenuhi pengunjung adalah mengenakan burkini atau baju renang khusus bagi seorang Muslimah. Jika pengunjung tak membawa atau tak memiliki burkini, petugas pun menyediakan penyewaan burkini lengkap dengan handuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement