Sabtu 31 Mar 2018 14:44 WIB

Agum: Narasi Perdamaian Berasal dari Prinsip Islam  

tantangan calon pendidik bagaimana mengelola medsos.

Agun Gumelar
Foto: Istimewa
Agun Gumelar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar berpandangan, dunia pendidikan merupakan salah satu wadah strategis untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian melalui pengenalan narasi-narasi Islam yang sejuk kepada para calon pendidik. 

Agum mencontohkan, maraknya informasi hoax di media sosial (medsos) yang isinya ujaran kebencian terhadap pihak tertentu, yang berpotensi menciptakan intoleransi. Menurut Agum, medsos yang seharusnya dimanfaatkan untuk kemaslahatan, justru sebaliknya, dipakai sebagai alat propaganda politik demi menjatuhkan individu atau kelompok lain.

 

“Sekali lagi, ini tantangan calon pendidik bagaimana mengelola medsos untuk mewujudkan kebaikan dan perdamaian demi menjaga toleransi antarkelompok masyarakat,” ucap saat menjadi keynote speaker dalam diskusi bertema Iqra’: Islam, Ilmu dan Perdamaian' yang diadakan Pokja Toleransı bersama Alıansı Kebhınekaan, dan Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (MATAN) UNJ di gedung FISIP UNJ, dalam siaran pers, Sabtu (31/3).

 

Agum mengatakan, narasi perdamaian berasal dari prinsip Islam yang mengandung nilai-nilai perdamaian. Banyak kosakata dalam Alquran yang menyinggung tentang perdamaian, misalnya pemilihan kata kebaikan, perdamaian, dan keamanan. Selain itu, di dalam tradisi Islam klasik, yakni sejarah Nabi, Sahabat, dan para Tabi’in yang dijadikan teladan dalam berperilaku damai.

 

“Sebagai calon pendidik, kalian harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai perdamaian yang ada dalam Alquran, serta mampu menauladani Nabi Muhammad SAW sebagai juru damai di bumi,” kata Agum.

 

Dosen Pendidikan Agama Islam UNJ Andy Hadiyanto mengatakan, pendidik menjadi agen penting untuk mulai membangun sikap damai dan toleran para siswa dalam menerima perbedaan yang ada. Karena itu, penting untuk membangun karakter pendidik yang toleran.

 

“Di sinilah keutamaan ilmu dan pentingnya pendidikan dalam membangun masyarakat yang damai dan berkemajuan bagi calon pendidik sebagai agen toleransi yang menyebarkan nilai-nilai keislaman di lingkungan sekolah,” ujar Andy. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement