REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Allah SWT mengumpamakan jaring laba-laba sebagai rumah yang le mah. Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang mem buat rumah.Dan sesungguhnya, rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba, jika saja mereka mengetahui. (QS al-An kabut: 41).
Imam al- Ghazali mengungkapkan, tidak ada kekuasaan atau pun kekuataan kecuali Allah. Menurut al-Ghazali, jika Anda melihat seorang yang percaya pada manusia-ma nusia dan bersandar kepadanya, berhati-hatilah kepadanya. Karena ia adalah seorang yang penuh kecongkakan dan pertikaian.
Jika Anda lebih memercayai Rabb Anda daripada manusia, Anda telah setia kepada- Nya dan Dia benar-benar Rabb Anda. Di za man ini, orang-orang awam terlibat dalam berbagai jenis kesulitan dan kehinaan hanya karena kesibukan mereka dengan dunia dan ketergantungan mereka terhadapnya. Ketidakacuhan mereka pada akhirat dan masalah-masalahnya s erta pada Hari Perhitungan.
Sementara itu, Imam Ibnu Katsir mengatakan, ayat ini merupakan perumpamaan yang dibuat oleh Allah untuk menggambarkan perihal kaum musyrik karena mereka mengambil tuhan-tuhan selain Allah. Mereka mengharapkan pertolongan dan rezeki itu kepada para berhala.
Keadaan mereka dalam hal tersebut sama dengan rumah laba-laba dalam hal kelemahan dan kerapuhannya. Orang yang menyembah tuhan-tuhan seperti mereka tiada lain seperti orang yang berpegangan pada rumah laba-laba. Sesungguhnya, hal itu tidak dapat memberikan suatu manfaat pun kepadanya. Sekiranya mereka menge- tahui keadaan tersebut, tentulah mereka tidak akan menjadikan penolong-penolong mereka selain dari Allah.
Berbeda halnya dengan orang Muslim yang hatinya beriman kepada Allah. Selain beramal dengan baik sesuai dengan hukum syariat, dia berpegang teguh kepada tali yang kuat yang tidak akan terputus karena kekuatan dan kekokohannya.