Jumat 30 Mar 2018 18:06 WIB

Gaya Arsitektur Masjid Al-Azhar Tunjukan Pengaruh Dinasti

Saat ini, Al-Azhar meliputi area seluas 12.000 meter persegi.

Al Azhar Kairo
Al Azhar Kairo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Al-Azhar yang bergengsi dibangun berdasarkan perintah khalifah Fatimiyah al-Muizz Lidin oleh arsitek Jauhar as-Seqeli. Ia adalah arsitek yang membangun ibu kota baru Fatimiyah, Al-Qahira (Kairo). Masjid tersebut dahulu adalah istana mewah, sekaligus masjid, madrasah dan sabils (air mancur). Nama al-Azhar muncul dari nama putri Nabi Muhammad SAW Fatima az-Zahra.

Gaya arsitektur masjid menunjukkan pengaruh berbagai dinasti dan kontribusi khas mereka selama berabad-abad sete lahnya. Saat ini, Al-Azhar meliputi area seluas 12.000 meter persegi, dua kali lipat dari ukuran aslinya.

Masjid tersebut direnovasi dan diperluas beberapa kali selama era Fatimiyah. Namun selama periode Ayyubiyah berikutnya terbeng kalai. Ayyubiyah mengenalkan doktrin Sunni ke masjid dan ajarannya tentang syariat Islam.

Asisten Menteri Cagar Budaya Mesir, Mohamed Abdel-Latif mengatakan bahwa rezim Mamluk memerintah dan menguasai Mesir setelah jatuhnya Ayyubiyah. Ia telah memulihkan masjid tersebut, terutama pada masa pemerintahan sultan Mameluke, Baybars.

Sebuah madrasah dibangun di sepanjang dinding barat laut dan sebagian dinding tua dilepas untuk mengakomodasi struktur baru tersebut. Sultan Mamluk Qansur Al-Ghouri kemudian membangun menara ber kepala dua yang merupakan menara ter tinggi dari semua menara Al-Azhar.

Setelah jatuhnya Mamluk dengan invasi Usmani pada tahun 1517, penguasa Usmani di Mesir memberikan sejumlah aset wakaf untuk mendanai pembangunan. Perluasan terbesar masjid tersebut, kata Abdel-Latif, dimulai di bawah emir Mameluke Abdel- Rahman Katkhuda. Renovasi dan perbaikan juga dilakukan di bawah Mohamed Ali Pasha pada awal abad 19 dan penerusnya.

Al-Azhar hari ini tetap merupakan institusi yang sangat berpengaruh dalam masyarakat Mesir dan sangat dihormati di dunia Muslim sebagai simbol pembelajaran dan budaya Islam. Muslim dari berbagai belahan dunia datang ke sana untuk mempelajari berbagai tradisi keilmuan.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement