Kamis 29 Mar 2018 10:43 WIB

Eksistensi Kerajaan Islam Ende

Kerajaan Ende hadir kurang lebih bersamaan dengan terusirnya Portugis dari Ende.

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Peta Kesultanan Islam nusantara.
Foto: Wordpress.com
Peta Kesultanan Islam nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Eksistensi Kerajaan Islam Ende terdapat pada dokumen kolonial Belanda. Diketahui, pada 1793, VOC atau Belanda pertama kali mengadakan Korte Verklaring dengan Ende. Peristiwa ini menjadi bukti resmi dari versi administrasi modern khas kolonial, pengakuan adanya Kerajaan Ende di Flores. Kerajaan Ende diperkirakan lebih dulu ada sebelum tahun itu. Diduga, Kerajaan Ende hadir kurang lebih bersamaan dengan terusirnya Portugis dari Ende pada 1630.


Dalam beberapa penuturan disebutkan, jika raja pertama Islam Ende adalah Jari Jawa. Nama aslinya disebut-sebut Husein Djajadiningrat, keturunan dari daerah Jawa. Ia hadir di Ende dan memiliki jasa yang besar maka dia mendapat kepercayaan dan didaulat menjadi pemimpin suku-suku di Ende saat itu.

Masyarakat setempat menerima kehadiran Jari Jawa. Dia pun diangkat sebagai pemimpin mereka. Jari Jawa menikah dengan putri dari bangsawan Ambu Nggobe yang melahirkan para raja di Ende. Dilansir dari Jurnal Lektur Keagamaan Kementerian Agama, informasi tentang Kerajaan Ende baik dari versi administrasi kolonial maupun catatan lokal Ende, namanama penting Ende hanya sering diwakili dan disebutkan Raja Ende. Namun, catatan tersebut takmenyebutkan nama asli dan tahun masa pemerintahan sang raja. Sejarah Kerajaan Ende diduga dimulai sejak keberhasilan orang Ende daratan mengusir Portugis dari Pulau Ende (1630).

Ketika itu, pusat peradaban Ende berpindah dari pulau ke Ende daratan. Penyerangan terhadap Portugis di Ende Besar kemungkinan dipelopori oleh Jari Jawa. Dari cerita lokal, penyerangan ini dipicu oleh peristiwa Putri Rendo yang karena cerita asmara terpaksa terusir dari pulau Ende dan meninggal dalam pelariannya. Orang Barai, suku putri Rendo tersinggung sehingga menyerang Pulau Ende. Semua orang Purtugis di pulau itu dihabisi sehingga habislah misi Katolik di pulau itu.

Ketika itu, diduga memang ada peng galangan kekuatan Islam di Ende daratan untuk mengusir Portugis. Dari cerita lokal masyarakat, sosok Jari Jawa memainkan peran penting, sehingga dia bisa menjadi pemimpin lokal di Ende. Kekuasaan Jari Jawa diperkirakan terjadi pada 1630. Pelantikannya disetujui para penguasa dalam tanah persekutuan Rowo Rena. Sejak berdirinya Kerajaan Ende, tidak ada lagi kekuatan asing selama 163 tahun (1630- 1793)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement