REPUBLIKA.CO.ID,Istilah alkohol Kata ‘alkohol’ hampir bisa dipastikan berasal dari bahasa Arab. Namun, etimologi tepat adalah tidak jelas. ‘Al’ ada plah bahasa Arab artinya artikel. Namun, ada bagian lain yang memungkinkan berasal dari kata al-ku’l, nama sebuah awal substansi penyulingan atau mungkin dari algawl, yang berarti ‘roh’ atau ‘iblis’. Dan, serupa dengan liquors yang disebut ‘roh’ dalam bahasa Inggris.
Alkohol disebut oleh ahli kimia Arab seperti Ibnu Badis pada abad ke-11 M, khamar (penyulingan anggur). Untuk saat ini, kata penyulingan anggur di Arab dikenal araq yang berarti penuh keringat. Maksud dari penuh keringat di sini, dilihat dari tetesan naik dari uap anggur yang mengembun di sisi labu yang mirip dengan tetes keringat.
Karya ini dapat ditemukan dalam risalah ilmu kimia karya kimiawan Muslim. Kata araq juga digunakan Jabir Ibnu Hayyan dalam kitabnya bertajuk Al-Jumal al`Ishrin (The Book of Twenty Articles).
Ia mengatakan dalam pasal ke- 13, tentang bahan-bahan yang digunakan dalam penyulingan harus sedikit kering setelah digiling. Ini untuk menghindari (pembentukan) dari araq. Karena, jika araq membentuk, kuantitas dari sulingan akan lebih kecil dibandingkan jika araq tidak dibentuk.
Pada abad ke-14 M, alkohol telah diekspor dari negeri-negeri Arab Mediterania ke Eropa. Sejarawan Pegolotti mengungkapkan, ekspor alkohol dan air mawar meningkat tajam saat itu. Pada abad itu pula, teknik penyulingan anggur telah ditransfer dari dunia Islam ke Barat.
Kata araq pun lalu diserap ke dalam bahasa Latin, seperti arak, araka, araki, ariki, atau arrack. Kata arak mulai digunakan bangsa Mongol di abad ke-14 M. Arak Mongol pertama kali disebutkan dalam teks Cina tahun 1330. Istilah tersebut menyebar ke sebagian besar lahan di Asia dan Mediterania Timur.