Jumat 23 Mar 2018 17:30 WIB

Melacak Jejak Islam di Negeri Koboi

Sejumlah sejarawan punya catatan lain soal ini.

Muslim Amerika
Foto: fiqhislam
Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam seratus tahun terakhir, populasi Muslim di Amerika Serikat telah meningkat. Sebagain besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran dari Timur Tengah. Pada 2005, banyak orang dari negara-negara Islam menjadi penduduk Amerika--hampir 96.000--setiap tahun dibandingkan dua dekade sebelumnya.

 

Muslim dari Timur Tengah agaknya punya sejarah tersendiri dalam keberadaan Muslim di negeri itu. Kebanyakan peneliti di Amerika lebih memfokuskan pada kedatangan imigran dari Timur Tengah pada abad ke-19 dalam mempelajari kedatangan Muslim di Amerika. Tapi, situs itu mencatat bahwa sejarah Islam di Amerika bermula sekitar abad ke-16, di mana Estevánico dari Azamor adalah Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara.

 

 

Sejumlah sejarawan punya catatan lain soal ini. Mereka menemukan fakta bahwa Islam masuk ke Amerika jauh sebelum Christopher Columbus menemukan benua yang disebutnya sebagai The New World itu pada 21 Oktober 1492. Fakta yang ditemukan para sejarawan menunjukkan bahwa penjelajah Muslim telah menginjakkan kaki dan menyebarkan Islam di benua itu lebih dari setengah milenium sebelum Columbus. Secara historis, umat Islam telah memberi kontribusi dalam ilmu pengetahuan, seni, serta kemanusiaan di Benua Amerika.

 

Fareed H Numan dalam American Muslim History A Chronological Observation menyatakan, tidak perlu diragukan lagi, kaum Muslim telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Christopher Columbus menginjakkan kakinya di benua itu. Sejarah mencatat bahwa Muslim dari Afrika telah menjalin hubungan dengan penduduk asli Benua Amerika jauh sebelum penjelajah berkebangsaan Prancis itu datang ke sana.

 

Penemuan Fareed rupanya sejalan dengan pembuktian yang diperoleh Ivan Van Sertima, sejarawan lainnya. Dalam karyanya They Came Before Columbus, Sertima membuktikan adanya kontak antara Muslim Afrika dan orang Amerika asli. Dalam karyanya yang lain African Presence in Early America, Sertima menemukan fakta bahwa para pedagang Muslim dari Arab juga sangat aktif berniaga dengan masyarakat yang tinggal di Amerika.

 

Sertima menuturkan, saat menginjakkan kaki di Benua Amerika, Columbus pun mengungkapkan kekagumannya kepada orang Karibia yang sudah beragama Islam. "Columbus juga tahu bahwa Muslim dari Pantai Barat Afrika telah tinggal lebih dulu di Karibia, Amerika Tengah, Selatan, dan Utara," papar Van Sertima. Umat Islam yang awalnya berdagang telah membangun komunitas di wilayah itu dengan menikahi penduduk asli.

 

Kata Sertima, "Columbus mengaku melihat sebuah masjid saat berlayar melalui Gibara di Pantai Kuba." Selain itu, Columbus juga telah menyaksikan bangunan masjid berdiri megah di Kuba, Meksiko, Texas, serta Nevada. Itulah bukti nyata bahwa Islam telah menyemai peradabannya di Benua Amerika, jauh sebelum Barat tiba.

 

Fakta lainnya diungkapkan Dr Barry Fell, seorang arkeolog dan ahli bahasa dari Universitas Harvard. Dalam karyanya berjudul Saga America, Fell menyebutkan bahwa umat Islam tak hanya tiba sebelum Columbus di Amerika, namun juga telah membangun sebuah peradaban di benua itu. Fell menemukan fakta yang sangat mengejutkan. Menurut dia, bahasa yang digunakan orang Pima di Barat Daya dan bahasa Algonquina memiliki perbendaharaan kata yang banyak berasal dari bahasa Arab. Arkeolog itu juga menemukan tulisan tua Islami di beberapa tempat, seperti di California.

 

Jejak Islam masa silam di Amerika dapat juga ditelusuri dari nama tempat dan kota di negeri itu yang berakar dari bahasa Arab. Di Los Angeles, misalnya, ada kawasan bernama Alhambra, persis nama istana yang dibangun peradaban Islam di Cordoba. Di wilayah itu, ada teluk bernama El Morro dan Alamitos dan juga beberapa tempat bernama Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Alcazar, Alameda, Alomar, Almazor, atau La Habra. Tidak hanya di Los Angeles. Di Illinois, ada nama bernuansa Islami, seperti Albany, Andalusia, Lebanin, dan Tullahoma. Bahkan, di Washington, ada kota bernama Salem.

 

Di Benua Amerika, terdapat sederet nama pulau yang berakar dari bahasa peradaban Islam, seperti Pulau Grenada, Barbados, Bahama, serta Nassau. Di kawasan Amerika Selatan, ada nama kota-kota Cordoba di Argentina, Alcantara di Brazil, serta Bahia di Brazil dan Argentina. Ada pula nama Pegunungan Absarooka yang terletak di pantai barat.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement