REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat memperkuat kompetensi dan kemampuan guru mengaji Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) dan Taman Pendidikan Alquran (TPQ) melalu pelatihan pada 19 hingga 21 Maret 2018.
"Sebanyak 228 peserta ikut kegiatan tahunan tersebut untuk melatih pemahaman Alquran dan cara adopsinya dalam kehidupan," kata ketua panitia kegiatan yang juga Kasubbag Pendidikan dan Kebudayaan bagian kesra Padang, Agustina di Padang, Senin (19/3).
Dia menyebutkan 228 peserta tersebut terdiri atas 70 guru MDT dan 158 guru TPQ/TPA. Kesemuanya diberikan pelatihan terkait teknik dan keterampilan mengajar, kurikulum, materi dan pendalaman Alquran.
Kesemua guru yang dilatih memiliki sertifikasi c yang saat ini mendominasi pengajar ngaji di Padang. Sebagai gambaran, tambahnya saat ini ada ada 682 orang pengajar MDT yang bersertifikasi C dari 945 pengajar bersertifikasi.
Artinya baru 30 persen pengajar madrasah yang memiliki sertifikasi A dan B. Sedangkan pengajar TPA/TPQ saat ini berjumlah 2.815 orang, namun sebanyak 2.021 orang pengajar masih bersertifikasi C.
"Inilah pentingnya pelatihan tersebut yang tindak lanjutnya kenaikan nilai sertifikasi pengajar," ujarnya.
Staf ahli bidang ekonomi, pembangunan dan keuangan Padang, Afrizal Khaidir menilai penguatan sumber daya pengajar ini untuk mendukung program kota tentang Alquran, seperti rumah Tahfiz yang membutuhkan pengajar berkualifikasi tinggi dalam melatih hafalan Alquran. Selain itu secara individu peranan pengajar dapat membentuk generasi qurani yang berdaya saing dan bertakwa.