REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Depok Dr KH Idris Abdul Shomad meresmikan pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Vocational Al-Ma'mun di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Ahad (11/3). Wali kota Depok bersama pengasuh Pondok Pesantren Darurrahman Ptof KH Syukron Makmun melakukan peletakan batu pertama pembangunan ponpes yang berlokasi di samping Masjid Al-Mukhlasin, Sawangan.
Peresmian tanda dimulainya pembangunan Ponpes Vocational Al-Ma’mun dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1439 H dan peringatan haul KH Ma’mun bin Ta’yin, salah seorang ulama besar di lingkungan Jawa Barat, yang berasal dari Sawangan. “Pembangunan Ponpes Vocational Al-Ma’mun ini merupakan upaya para anak dan cucu KH Ma’mun bin Ta’yin meneruskan perjuangan beliau, khususnya di bidang pendidikan Islam,” kata H Sahlani HM, salah seorang putra alm KH Ma’mun.
Ia menambahkan, ponpes tersebut berupaya menerapkan kurikulum tradisional pesantren dengan kurikulum modern (integrated curricullum). “Diharapkan Ponpes Vocational Al-Ma’mun akan menghasilkan intelektual Muslim berjiwa enterpreneurship atau enterpreneur yang religius dengan landasan tauhid dan akhlak yang kuat serta memiliki life skils di bidang robotik, teknik komputer, dan jaringan. Termasuk di dalamnya robotic design, digital business marketing, web programming, dan design grafis atau minimal mampu mengoperasikan komputer untuk kebutuhan administrasi perkantoran (surat-menyurat atau pembukuan keuangan),” papar Sahlani.
Wali Kota Depok menyatakan sangat mendukung pembangunan Ponpes Vocational Al-Ma’mun. Menurut dia, KH Ma’mun sebagai seorang ulama yang teguh dan ikhlas berjuang untuk bangsa, negara, dan Islam sejak zaman penjajahan Belanda, zaman penjajahan Jepang, hingga pascakemerdekaan dan Orde Baru.
“KH Ma’mun telah memberikan contoh perjuangan yang luar biasa bagi kita. Hendaklah kita meneladani perjuangan beliau. Ponpes Vocational Al-Ma’mun merupakan salah satu wujud langkah meneruskan perjuangan beliau. Semoga pesantren ini menjadi sumber untuk membina kader-kader umat Islam agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang kita harapkan,” papar Idris Abdul Shomad.
Prof Syukron Makmun pun sangat mendukung Ponpes Vocational Al-Ma’mun. Dia berharap, ponpes tersebut akan menghasilkan para pejuang Islam. “Pesantren itu tujuannya yang utama untuk menciptakan kader-kader Islam. Yang nantinya bisa mengembangkan agama Islam dan juga bisa mempertahankan agama Islam, Ahlussunnah Waljamaah. Itu tujuan pokok pesantren,” ujarnya.
“Adapun lulusan pondok pesantren jadi pegawai negeri, jadi pedagang, jadi petani, itu nasib mereka masing-masing. Yang penting, di mana saja mereka berada, sebagai pedagang, sebagai petani atau sebaga pegawai negeri, tetap satu: kembangkan Islam Ahlussunnah Waljamaah, jaga Islam Ahlussunnah Waljama’ah,” katanya menambahkan.
Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan haul KH Ma’mun bin Ta’yin itu dihadiri ratusan orang. Termasuk para ustaz, pimpinan pondok pesantren, tokoh masyarakat, camat, lurah, dan masyarakat umum.