REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Nasional Penyelamat Fatwa (GNPF) Ulama merombak kepengurusan. Pergantian kepengurusan ini dilakukan atas dasar kesepakatan musyawarah anggota.
Ketua Dewan Pembina GNPF Ulama Habib Rizieq Syihab menepis perubahan GNPF MUI menjadi GNPF Ulama bukan merupakan indikasi adanya perbedaan, apalagi perpecahan di dalam tubuh GNPF.
"Perubahan itu merupakan hasil musyawarah pendiri dan pengurus dengan pertimbangan saran, usul, dan masukan, serta menimbang berbagai macam aspek. Saya mendukung penuh perubahan dan merupakan hal yang wajar dalam perjuangan sebuah organisasi," ujarnya lewat rekaman suara saat konferensi pers di Restoran Larazella, Jakarta, Senin (12/3).
Menurut dia, perubahan sistem kepengurusan dari sistem sentralistik kemudian dari hasil musyawarah menjadi kolektif kolegial. Namun, berlakunya sistem ini juga bukan merupakan indikasi perpecahan, melainkan suatu yang wajar di sebuah organisasi.
"Tentu semua itu dilakukan dengan musyawarah untuk kepentingan perjuangan umat Islam," katanya.
Dia mengingatkan, GNPF Ulama tetap menjaga persaudaraan, persatuan, dan tidak melawan kebohongan dengan kebohongan. Ia juga menyerukan seluruh elemen organisasi agar tetap bersatu meski ada rotasi pimpinan.
"Yang batil kita lawan dengan hak dan yang bohong kita lawan dengan kebenaran. Serta mendukung rencana kegiatan Ijtima Nasional karena itu yang dibutuhkan oleh seluruh rakyat. Agar terus bersatu, terus bersaudara untuk terus berjuang dan istiqamah untuk menegakkan keadilan dan kebenaran di Negara Indonesia," ucapnya.
Rizieq kemudian berterima kasih kepada mantan ketua GNPF Ulama Ustaz Bachtiar Nasir. Menurut dia, Bachtiar Nasir telah membawa GNPF menjadi organisasi yang monumental.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi secara khusus kepada kepemimpinan GNPF MUI, yang dulu dipimpin akhina almukarom KH Bachtiar Nasir Hafidahulallohu Taalaa, yang mana beliau selama kepemimpinannya, yaitu kepemimpinan sentralistik ketika itu telah membawa GNPF MUI pada suatu pergerakan yang sangat monumental dan beliau berhasil memimpin GNPF mencapai tujuannya sebagaimana diharapkan umat Islam ketika itu," ujarnya.
Rizieq juga berpesan kepada Ketua GNPF Ulama yang baru, yaitu Ustaz Yusuf Martak. Ia menyampaikan agar GNPF Ulama bisa lebih sukses dari sebelumnya.
"Kepada kepengurusan baru GNPF yang akan terus melanjutkan apa, langkah-langkah, visi-misi yang dulu pernah diperjuangkan Ustaz Bachtiar Nasir dan kawan-kawan untuk terus dikembangkan dan diperbaiki agar GNPF ke depan bisa lebih bermanfaat bagi umat Islam," ucapnya.
Ustaz Bahtiar Nasir yang selama ini menjabat ketua umum organisasi kini digantikan Yusuf Muhammad Martak. Posisi Sekretaris Jenderal dijabat Muhammad Al Khaththath menggantikan Munarman.
Rizieq hampir satu tahun berada di Makkah. Ia masih berstatus tersangka dalam kasus dugaan penyebaran konten porno dengan Firza Husein.
Pada Februari lalu, Rizieq diisukan bakal pulang ke Indonesia. Namun, saat detik terakhir kepulangannya ia membatalkan rencana tersebut.