REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ka'ab bin Malik boleh dibilang sahabat Rasulullah SAW yang luar biasa. Meski sempat melakukan kesalahan karena tak ikut Perang Tabuk, Ka'ab dikenal sebagai sahabat yang memiliki iman yang tangguh.
Sahabat bernama lengkap Ka'ab bin Malik bin Amru bin al-Qin al-Anshory as-Salamay al-Khazrojy itu dikenal sebagai penyair ulung. Ka'ab menggunakan syair yang ditulisnya untuk berdakwah. Bahkan, senandung bait syair yang ditulisnya mampu menggetarkan hati suku Daus, sehingga mereka masuk Islam.
Menurut seorang Tabiin bernama Ibnu Sirrin, ada sejumlah sahabat Rasulullah SAW yang dikenal sebagai penyair ulung. Mereka adalah Hassan bin Tsabit, Abdullah bin Rawahah dan Ka'ab bin Malik.
Namun, kata Ibnu Sirrin, Ka'ab memiliki kelebihan tersendiri. Ka'ab lebih suka membuat syair tentang perang. Munurut Ibnu Sirrin, Ka'ab lebih suka menggunakan kata-kata 'Kami telah lakukan dan akan lakukan, juga mengancam.”
Berikut ini satu bait syair yang diciptkannya:
Kami telah menghabisi semua keraguan suku Tihamah
Dan Khaibar, kemudian kami menyatukan pedang
Kami memilih pedang itu, dan seandainya ia bisa berbicara
Maka dia akan memilih menyerang Daus atau Tsaqif
Ka'ab sempat berniat untuk berhenti membuat syair karena turunnya firman Allah dalam surah Asy-Syu'ara ayat 224. Ia lalu menghadap Rasul dan menyampaikan niatnya untuk berhenti membuat syair. Rasulullah SAW lalu bersabda, "Seorang Mukmin itu berjihad dengan pedang dan lisannya." Ka'ab pun gembira mendengar jawaban itu.
Menurut sebuah riwayat, Ka'ab wafat pada tahun 40 Hijriyah. n berbagai sumber