REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Medan merupakan destinasi wisata yang cukup terkenal di Pulau Sumatra. Begitu banyak peninggalan sejarah Islam di ibu kota Provinsi Sumatra Utara tersebut. Salah satunya adalah Istana Maimun yang berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Sukaraja, Kota Medan.
Seperti dilansir dari situs Dinas Pariwisata Kota Medan, pembangunan istana tersebut dimulai pada tahun 1888.Pendirinya adalah Sultan Makmun alRasyid Perkasa Alamsyah (wafat 1924).Dia memerintah Kesultanan Deli sejak tahun 1873.
Nama Istana Maimun merujuk dari dirinya. Pada 1891, konstruksi bangunan tersebut selesai. Sultan Makmun pun pindah ke sana dari Istana Kota Bahari yang telah dihuninya sejak 1886.
Selanjutnya, dia juga menggagas pendirian Masjid al-Mashun pada periode 1906 hingga 1909. Masjid ini berlokasi sekitar 100 meter dari Istana Maimun. Sekarang, rumah ibadah tersebut lebih dikenal sebagai Masjid Raya Medan. Sebagaimana Istana Maimun, bangunan itu juga menjadi ikon pariwisata setempat.
Ciri khas Istana Maimun terletak pada perpaduan unsur-unsur budaya Melayu, India, Persia, Spanyol (Andalu sia), dan Eropa Barat. Bangunan ini dirancang arsitek asal Belanda, T.H van Erp. Dengan jeli, bekas tentara KNIL itu dapat menerjemahkan keinginan sang sultan untuk memadukan keberagaman budaya dunia dalam perspektif Islam.