Kamis 01 Mar 2018 13:47 WIB

SIBER-C dan BMM Didik Kader Dai Fikih Muamalah

Targetnya mencetak 1.000 kader dai fikih muamalah.

Dr Oni Sahroni bersama para peserta talaqqi intensive course tentang fikih muamalah.
Foto: Dok CIBER-C
Dr Oni Sahroni bersama para peserta talaqqi intensive course tentang fikih muamalah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Program Talaqqi Fikih Muamalah bedah kitab klasik fikih muamalah Bidayatul Mujtahid dan Ma'ayir Asy Syar'iyyah kembali digelar setelah sebelumnya dilangsungkan batch kedua pada Januari lalu.

Dalam batch ketiga ini SEBI Islamic Business Economics and Research Center (SIBER-C) kembali menggandeng Baitul Maal Muamalat (BMM) dalam kerja sama program talaqqi. Program tersebut diadakan di Hotel Sofyan Inn Tebet, Jakarta, 1-3 Maret 2018.

Program ini ditujukan untuk memberikan pemahaman terkait implementasi hukum syariah guna mencetak 1.000 kader dai fikih muamalah. "Semoga dengan ini dapat mengentaskan problematika riba di Indonesia yang sudah mendarah daging,"  kata  Direktur Eksekutif Baitul Maal Muamalat, Bambang Kusnadi  dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (1/3).

Fikih muamalah merupakan ilmu yang sangat fundamental dalam menyelesaikan permasalahan kontemporer. "Salah satu tantangan perkembangan ekonomi syariah saat ini adalah ketersediaan SDM yang memiliki pemahaman mendalam terkait fikih muamalah. Oleh karenanya, berbicara soal ketersediaan SDM yang menguasai akan literasi dalam fikih muamalah menjadi suatu keniscayaan," ujar Dr  Oni Sahroni, pemateri dalam program ini.

Lebih dari 50 dai penerima beasiswa merupakan para ustaz  yang berasal dari berbagai daerah yang berbeda, di antaranya Aceh, Palembang, Sumatra Barat, Jakarta, Jawa Barat, Surabaya, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Lombok hingga Sulawesi.

Para penerima beasiswa sangat antusias dalam mengikuti talaqqi intensive course ini. Salah satu peserta dari Aceh, Saifullah,  mengungkapkan rasa syukurnya mendapat kesempatan untuk ikut dalam program yang bermanfaat ini.

"Mengkaji fikih muamalah dari literatur klasik sangatlah membantu dalam memahami isu-isu muamalah kontemporer. Program yang sangat bagus dan bermanfaat. Semoga syi'ar dan dakwah SIBER-C ini dapat mengambil bagian dalam mendirikan pondasi ekonomi syariah di Indonesia," ungkap Saifullah.

Dalam program ini para penerima beasiswa mendapat fasilitas kitab yang akan dikaji. "Harapan kami, setiap peserta mendapat bekal penting untuk menjadi teladan mensyiarkan Ekonomi Islam sebagaimana visi misi kampus SEBI," ujar  Ketua STEI SEBI, Sigit Pramono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement