REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam bukunya, Manhaj at-Tarbiyyah an-Nabawiyyah lith Thifl, yang ditejemahankan Prophetic Parenting: Cara Nabi Mendidik Anak, Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid menulis beberapa bagian yang mengulas tata cara dan sunah Rasul SAW saat berinteraksi dengan anak-anak.
Rasulullah SAW mengucapkan salam terlebih dulu saat beliau lewat di hadapan anak-anak. Rasulullah SAW bermain, berbagi makanan, mencium, dan menggendong anak-anak. Rasul tidak membiarkan anak-anak sendiri. Nabi SAW biasa mengajak anak-anak hadir dalam majelis, undangan, atau perayaan yang dibolehkan syariat.
Rasullah SAW juga membolehkan anak-anak menginap di rumah karib kerabat mereka yang saleh. Imam Bukhari meriwayatkan, Ibnu Abbas pernah menginap di rumah bibinya, Maimunah binti Harits, yang merupakan istri Rasulullah SAW.
Dalam suatu kisah dari Ibnu Umar yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah SAW sedang bersama sekelompok orang dewasa dan ada juga Ibnu Umar yang kala itu masih anak-anak. Rasulullah SAW mengajak mereka, termasuk Ibnu Umar bermain tebak-tebakan.
Diriwayatkan Abu Ya'la dalam Musnad, Rasulullah SAW juga menyaksikan anak-anak yang bermain dengan hewan. Pernah Rasulullah SAW bertanya kepada Abu Umair tentang burung pipit kecil yang jadi peliharaan dan mainannya.
Rasulullah SAW juga tahu cucunya, Husein, memiliki seekor anak anjing untuk bermain sebelum malaikat datang dan mengatakan malaikat tidak dapat masuk ke dalam rumah yang terdapat patung, anjing, dan orang junub.