REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai fenomena penyerangan terhadap tokoh-tokoh agama yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini dapat mempengaruhi proses pilkada.
"Kami melihat situasi ini bisa mempengaruhi proses pilkada," ujar Koordinator Subkom Penegakan HAM/Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan, Amiruddin di kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (22/2).
Karena itu, Komnas HAM mengimbau masyarakat agar dapat menahan diri tak melakukan penyerangan maupun tindakan kriminal lainnya selama proses pilkada berlangsung. Sehingga, penyelenggaraan pesta demokrasi ini dapat berlangsung baik tanpa adanya ketegangan di masyarakat.
"Kami imbau semua pihak bisa menahan diri sehingga proses pilkada berjalan baik dan tak mengalami ketegangan," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komnas HAM Hairansyah meminta aparat penegak hukum mengantisipasi terulangnya peristiwa ini. Kepolisian pun, kata dia, harus meningkatkan kewaspadaannya untuk memastikan keamanan masyarakat maupun tokoh agama dan kelompok tertentu.
Kendati demikian, menurut dia, insiden penyerangan ini tak bisa dihubungkan dengan proses pilkada yang tengah berjalan. "Kalau soal motif kan harus didalami lagi dan tidak bisa meng-automatically menghubungkan dengan proses pilkada itu sendiri. Walaupun terjadi menjelang dan saat proses pilkada itu, tapi tentu kewaspadaan itu menjadi tugas petugas keamanan," ujarnya.