Rabu 21 Feb 2018 13:13 WIB

Ada Tiga Prioritas Utama JATMAN

JATMAN berkeinginan menjawab tantangan nasional dan global.

Rapat pleno pertama JATMANdi Gedung Kanzus Sholawat, Jl. Dr. Wahidin 70, Pekalongan, Jawa Tengah.
Foto: Istimewa
Rapat pleno pertama JATMANdi Gedung Kanzus Sholawat, Jl. Dr. Wahidin 70, Pekalongan, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Jam'iyyah Ahlith Thariqal al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) pagi ini, Rabu (21/02) menggelar rapat pleno pertama di Gedung Kanzus Sholawat, Jl. Dr. Wahidin 70, Pekalongan, Jawa Tengah. Rapat yang dimulai pukul 10.00 wib ini dihadiri oleh pengurus yang baru dilantik untuk masa khidmah 2018-2023.

Wakil Rais Aam, KH. Ali Mas'adi dalam sambutannya mengingatkan masih ada beberapa tugas JATMAN yang perlu diselesaikan. "Masih ada beberapa daerah yang belum terbentuk wustha. Semoga di periode ini semuanya bisa diselesaikan," katanya. Ia berharap bisa dibuatkan peta pesebaran JATMAN agar jelas titik-titk yang masih kosong.

Selanjutnya Kyai Ali Mas'adi menyampaikan agar JATMAN dapat terus berperan dalam menyelesaikan tantangan-tantangan baik nasional maupun global. "Semoga ikhtiar seluruh pengurus untuk berkontribusi selalu diiringi oleh ridha Allah," ujarnya.

Sementara itu Mudir Aam, KH. Wahfiudin Sakam setelah memperkenalkan pengurus baru menyampaikan jika JATMAN mempunyai dua dimensi, fungsional dan teritorial. "Dimensi fungsional dilakukan oleh lajnah sedangkan teritorial oleh wustha dan syu'biyah," ujarnya.

"Mudir satu hingga tujuh bertugas mengorganisir fungsional sedangkan Mudir Aam dan Wakil Mudir Aam turun ke teritorial," kata Kyai Wahfiudin menambahkan.

Wakil talqin Abah Anom ini selanjutnya mengatakan, ada tiga prioritas utama JATMAN,

yakni, pemantapan thariqah, kaderisasi, dan pengembangan teknologi digital.

Pemantapan thariqah dilakukan pada setiap wustha dan syu'biyah. Ada empat hal yang perlu dilakukan; kemursyidan, sanad dan silsilah, kitab-kitab rujukan, amaliyah.

Kaderisasi akan menyasar ke kelompok Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa (PPM), Guru, Muballigh dan Dosen (GMD). Targetnya adalah mengkader menjadi murabbi dan muharrik.

Sementara itu pengembangan teknologi digital akan fokus pada pengembangan konten serta optimalisasi media seperti portal, media sosial, radio bahkan televisi.

Sebelum penyusunan program dimulai, Rais Aam, Maulana Habib Luthfi mengingatkan agar seluruh pengurus untuk sungguh-sungguh dalam bertugas mengemban amanah. "Selesaikan tugas dengan baik, tidak perlu banyak fatwa, buktikan bahwa kita adalah orang-orang yang mampu bekerja bukan bicara." tegasnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement