REPUBLIKA.CO.ID, OLEH Moch Hisyam
Setiap insan mendambakan apa yang menjadi cita-citanya dapat tercapai. Untuk itu, ia mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya, baik berbentuk materi, tenaga, maupun pikiran. Tujuannya agar cita-citanya tercapai. Namun, setelah segala upaya dilakukan, tidak jarang cita-cita yang didambakannya tak kunjung tercapai, bahkan kegagalanlah yang diraihnya.
Penyebabnya bisa karena jalan yang ditempuhnya salah, terlalu percaya terhadap kemampuan diri sehingga melupakan Allah SWT, bisa juga karena tidak bersabar meniti tangga kesuksesan. Kegagalan ini terkadang membuat kita berputus asa.
Padahal, berputus asa merupakan perbuatan yang dilarang. Allah SWT berfirman, "Katakanlah, 'Hai hamba-hamba- Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'" (QS Az-zumat [39]: 53).
Lantas, apa yang harus kita lakukan saat upaya kita meraih cita-cita diadang kegagalan? Bersegeralah bertobat kepada Allah SWT. Mengingat kembali apa yang telah kita lakukan, menyesali perbuatan salah yang pernah kita lakukan, bertekad memperbaikinya disertai memohon ampunan Allah SWT. Sebab, tobat merupakan sarana yang disediakan Allah SWT untuk menggapai cita-cita bagi orang-orang yang mengalami kegagalan dalam hidupnya.
Penjelasannya, ketika kita bertobat akan menjadikan diri kita sadar atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dan menyadari bahwa kita adalah makhluk lemah yang tidak memiliki kemampuan apa-apa bila tidak ada pertolongan dan perlindungan Allah SWT.
Kesadaran ini akan menjadikan kita memperbaiki diri dan selalu berdoa serta bergantung pada Allah SWT. Selain itu, ketika bertobat akan menjadikan diri kita rendah diri di hadapan Allah SWT dan rendah hati terhadap sesama. Hal inilah yang akan menjadikan kita mendapatkan pertolongan Allah SWT dan disukai serta dibantu sesama karena manusia sealalu memiliki perhatian dan ingin membantu orang-orang yang rendah hati.
Contoh nyata tobat sebagai sarana meraih kesuksesan dapat kita lihat dari kisah Nabi Yunus ketika beliau merasa gagal dan putus asa atas dakwah yang dilakukannya. Kisah ini tercantum dalam Alquran.
Allah berfirman: "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi, lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka, ia ditelan ikan besar dalam keadaan tercela. Maka, kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian, Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedangkan ia dalam keadaan sakit.
Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada 100 ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu." (QS ash-Shaffat [37]: 139-148).
Untuk itu, bila kita mengalami kegagalan dalam meniti cita-cita, janganlah kita berputus asa. Namun, hendaknya kita bersegera bertobat karena ia sarana yang disediakan Allah SWT untuk meraih kesuksesan yang tertunda. Allahu'alam.