REPUBLIKA.CO.ID, SOKOTO -- Imam Kepala Masjid Sifawa Jum'at di Sokoto State, Nigeria, Dr Ibrahim Liman menyarankan para pengkhotbah untuk menghindari hadiah yang diberikan oleh pemimpin atau politisi. Dia menekankan, satu-satunya cara para pengkhotbah dapat memberi tahu pemimpin tentang kebenaran adalah dengan menghindari pemberian. Ia menilai hadiah tersebut bisa digunakan untuk membungkam ulama.
Liman memberi nasihat tersebut pada saat khotbah bulanan Muslim Sisters Organisation (MSO). Imam mengatakan, sebelum seseorang dapat mengikuti latihan khotbah, dia seharusnya secara ekonomi dalam kondisi yang baik agar tidak tergoda atau terpengaruh untuk menerima pemberian. Karena menurutnya, beberapa pemimpin bisa menipu dan membungkam para ulama.
"Para politisi itu bisa memikat mereka dengan hadiah. Inilah sebabnya mengapa saya mendesak para pengkhotbah untuk menghindari mengumpulkan hadiah dari mereka," kata Liman, dilansir dari Daily Post, Selasa (20/2).
Liman mengatakan, para pengkhotbah harus mandiri dengan terlibat dalam bisnis yang halal sehingga tidak bergantung pada pemberian dari politisi. "Hal itu bisa merusak reputasi mereka dan organisasi yang mereka wakili," tambahnya.