Selasa 13 Feb 2018 20:28 WIB

Melacak Jejak Nabi Sulaiman

Para arkelog kini terus melakukan upaya pencarian terhadap situs-situs peninggalan.

Penggembala beristirahat di area dekat makam Nabi Sulaiman, Plain of Mizpah
Foto: www.loc.gov
Penggembala beristirahat di area dekat makam Nabi Sulaiman, Plain of Mizpah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sulaiman adalah putra dari Nabiyullah Daud 'Alaihissalam. Daud diutus kepada Bani Israil agar mereka menyembah Allah. Atas kebesaran Allah, Nabi Daud dianugerahi kekuasaan dan kerajaan yang sangat besar dan luas. Tapi, sebelum mendapatkan kekuasaan dan kerajaan tersebut, Daud dan Thalut terlebih dahulu harus melawan Jalut (Goliath), seorang pembangkang Allah, dan berperang melawan pasukan lainnya.

Setelah wafat, kerajaan diwariskan kepada putra Daud, yaitu Sulaiman. Allah menganugerahi Sulaiman banyak kenikmatan. Antara lain, kekuasaan yang sangat besar, harta yang berlimpah, bisa berbicara dengan binatang, serta mampu menundukkan angin dan jin.

Para arkelog kini terus melakukan upaya pencarian terhadap situs-situs peninggalan Nabi Sulaiman yang hidup sekitar abad ke-10 sebelum Masehi (989-931 SM) dan Nabi Daud (1041-971 sebelum masehi).

Sejumlah tempat yang diyakini menjadi bukti peninggalan Nabi Sulaiman terus diteliti oleh para ahli. Hal tersebut untuk menemukan bukti kebesaran Allah yang telah menganugerahkan banyak nikmat kepada Nabi Sulaiman. N

Bekas Penambangan Besi

Para arkelog berhasil menemukan sebuah lokasi bekas penambangan besi yang diduga merupakan peninggalan Nabi Sulaiman. Bekas penambangan tersebut terletak di Yordania bagian selatan.

Pada zaman Daud dan Sulaiman, memang sudah dikenal adanya besi. Allah memerintahkan Nabi Daud dan Sulaiman untuk membuat senjata dari besi, seperti  pedang, pisau, tombak, panah, dan baju perang. Ini sesuai dengan firman Allah pada Alquran surah al-Abiya ayat 80.

Di bekas penambangan tersebut juga ditemukan sejumlah benda hasil tambang, seperti emas, perak, tembaga, dan perunggu. Barang-barang itu diduga digunakan oleh Nabi Sulaiman untuk membangun kuil atau Haikal Sulaiman (Solomon Temple).

Berdasarkan uji karbon yang telah dilaksanakan, usia bekas penambangan tersebut sama  dengan masa Nabi Sulaiman. Sehingga, para ahli makin yakin lokasi tersebut merupakan peninggalan Sulaiman. N

Haikal Sulaiman

Pada Oktober 2007, sejumlah pekerja menemukan reruntuhan bangunan yang diyakini sebagai kuil Sulaiman. Kuil itu letaknya di sebelah Masjidil Aqsa di Yerussalem.

Meskipun bangunannya sudah tidak utuh lagi, para ahli menyakini sejumlah bagian masih bisa disaksikan. Antara lain, tembok ratapan (wailing wall). Di lokasi itu ditemukan sejumlah benda penting, seperti keramik dan tembikar.

Benda-benda tersebut terkubur di dalam tanah selama ribuan tahun seiring dengan kehancuran Haikal Sulaiman. Penemuan ini sangat penting artinya untuk menguak peradaban dan  kemajuan yang dicapai manusia di zaman Nabi Sulaiman. N

Bekas Istana

Seorang arkeolog Israel pernah mengumumkan penemuannya yang diyakini sebagai bekas istana kerajaan Nabi Daud dan Sulaiman yang terletak di Yerusalem. Di lokasi  tersebut juga ditemukan sebuah situs yang dinamakan struktur batu melangkah.

Sayangnya, untuk lebih mengungkap sejarah istana kerajaan Sulaiman tersebut, Israel melakukan penggalian terowongan-terowongan bawah tanah. Penggalian sampai di bawah Masjid Aqsa, sehingga memicu kemarahan umat Islam. Dikhawatirkan, penggalian akan merusak masjid suci tersebut.

Kemungkinan, situs bekas istana itu telah tertimbun di dalam tanah selama ribuan tahun akibat gempa bumi. Penelitian terus dilakukan guna menyingkap keberadaan kerajaan Sulaiman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement