REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rumah Zakat mengadakan program Sekolah Kreatif yang berkolaborasi dengan Creator School. Kegiatan ini diikuti oleh 20 pemuda di berbagai daerah.
Kepala Sekolah Creator School, Yuswohady, mengatakan sekolah Kreatif Rumah Zakat adalah program pengembangan sumber daya manusia di desa yang dibantu oleh Creator School untuk menghasilkan para pengusaha. Melalui progam tersebut, Rumah Zakat dan Creator School memberikan pembinaan berupa pelatihan dan praktek kewirausahaan.
"Saya percaya Indonesia besar bukan karena kemajuan kotanya, tapi karena kemajuan desanya. Bersama Rumah Zakat, saya merintis program ini yang bertujuan untuk membentuk karakter entrepreneur di desa, bahwa mereka pun mampu bersaing dan bisa sukses dalam berbisnis," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Selasa (6/2).
Para peserta yang berasal dari Banjaran, Subang, Garut, dan Pangandaran tesebut mendapatkan pembinaan selama tiga bulan di Sekolah Kreatif Rumah Zakat, tepatnya di Jalan Turangga No 33, Bandung. Setelah mendapatkan beberapa kali pelatihan, para peserta mempresentasikan produknya masing-masing. Mayoritas dari mereka membuat produk kuliner yang menjadi ciri khas dan keunikan daerahnya masing-masing.
Produk yang dipresentasikan diantaranya, YoKrim (olahan es krim dan yoghurt), Manggobang (olahan minuman dari buah mangga nanas), Teh Kasingsat, Renbo Sugar dan Saung Pepes. Dalam proses penilaiannya, juri melihat dari berbagai aspek, diantaranya desain, kemasan, inovasi produk, keuangan, dan pemasaran.
Adapun juri yang menilai produk para peserta, yaitu Herri Hermawan, Chief Operational Officer Rumah Zakat, Yuswohady, Kepala Sekolah Creator School atau penulis buku middle class muslim, Ahmad Faisal, Ketua Komunitas TDA Jawa barat, 1 dan Eggy Anwari, desainer grafis.
Program Sekolah Kreatif sangat bagus, dan ini juga menjadi pilot project untuk membangun entrepreneur muda di desa. Pemaparan presentasi produk anak-anak sudah bagus, bila dibina lebih lama, maka mereka akan menjadi bibit pengusaha muda yang mampu mengembangkan desa mereka masing-masing, ungkapnya.