Ahad 04 Feb 2018 14:30 WIB

Bambang Suherman Pimpin Forum Zakat Periode 2018-2021

Ia ingin memperluas lagi pengembangan wilayah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Bambang Suherman Pimpin Forum Zakat
Foto: Wahyu Suryana / Republika
Bambang Suherman Pimpin Forum Zakat

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Musyawarah Nasional (Munas) Forum Zakat (Foz) VIII di Lombok lalu telah resmi memilih Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal baru. Bambang Suherman dan Nana Sudiana terpilih untuk memimpin Forum Zakat periode 2018-2021.

Bambang Suherman, Direktur Mobilisasi Zakat, Infaq, Sodaqoh Dompet Dhuafa (DD), terpilih dari 78 peserta penuh di Sidang Pleno III Munas VII Foz. Raihan itu mengungguli rekannya Nana Sudiana, Direktur Program Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), yang memperoleh 56 suara.

Sebelumnya, Bambang terpilih sebagai Ketua Tim Formatur Hasil Musyawarah Nasional Forum Zakat VIII. Selanjutnya, berdasarkan kesepakatan tim formatur terpilih, Nana didaulat menjadi Sekretaris Formatur Forum Zakat hasil Munas VIII di Mataram.

Berdasarkan ketentuan AD/ART Forum Zakat Pasal 13 tentang Tata Cara Pemilihan Pengurus Harian, dipastikan Ketua dan Sekretaris Formatur secara otomatis ditetapkan sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Foz periode 2018-2021.

Ditemui usai pelaksanaan Munas Forum Zakat VIII, Bambang Suherman mengungkapkan, ada tiga aspek yang akan menjadi fokus kepengurusan periode 2018-2021. Pertama memperkuat apa yang telah dilakukan periode sebelumnya.

"Yaitu memperbesar aktivitas penguatan di standar-standar kapasitas-kapasitas, kita akan selenggarakan lebih varian lagi untuk sekolah amil Indonesia, dalam perspektif kompetensi yang akan ditawarkan," kata Bambang kepada Republika, Ahad (4/2).

Bambang menekankan, langkah itu akan dilakukan seiring memperluas standarisasi kompetensi amil-amil zakat di lembaga-lembaga yang ada. Kedua, ia mengingatkan jika Foz merupakan aliansi. Karenanya, Foz memiliki kepentingan dan misi besar dalam mengkampanyekan anggota-anggota aliansinya. Dalam peran itu, ia ingin memperluas lagi pengembangan wilayah dengan terus memunculkan inisiasi Fozwil-Fozwil yang lebih beragam.

Ia mengungkapkan, sejauh ini memang masih ada kendala karena perwakilan-perwakilan lembaga zakat nasional yang ada di daerah belum mendapatkan rekomendasi dari Baznas. Karenanya, akan terus dilakukan pendampingan agar mereka bisa berinteraksi dan beroperasi resmi.

"Jika itu sudah bisa dicapai, kita sudah bisa masuk ke ruang peresmian, pengembangan fozwil-fozwil, targetnya paling tidak ada 32 fozwil baru dalam periode ini," ujar Bambang.

Ketiga tentang kolaborasi. Bambang berharap, periode ini bisa memainkan peran memunculkan portofolio produk, baik program maupun lain-lain. Foz harus bisa sajikan informasi jelas tentang kiprah lembaga-lembaga zakat mengelola permasalahan kemanusiaan dan kemiskinan di Indonesia.

Ruang ini yang Bambang akui akan diperbesar. Tujuannya, agar peran dan posisi Foz lebih menjadi semacam corong kuat menawarkan solusi baru permasalahan kemiskinan dan kemanusiaan yang ada di Indonesia melalui gerakan-gerakan zakat.

"Kalau ini bisa kita mainkan maka positioning Foz akan menjadi entitas penting bagi penyelesaian permasalahan-permasalahan di negara ini," kata Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement