Ahad 04 Feb 2018 10:51 WIB

Begini Kronologis Menag Sampai Tersengat Ikan Pari

Saat akan menaiki perahu, kaki kanan sekitar tumit Lukman tak sengaja menginjak ikan.

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Andi Nur Aminah
Menag Lukman Hakim Saifudin saat dibawa ke RS
Foto: istimewa/medsos
Menag Lukman Hakim Saifudin saat dibawa ke RS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag, Mastuki mengatakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sedang berlibur dengan keluarga saat insiden tersengat ikan pari menimpanya. Insiden terjadi pada Sabtu (3/2) akhir pekan ini.

"Informasi yang kami peroleh, kejadian tersengat ekor ikan pari itu terjadi saat asyik berjalan-jalan di pinggir pantai Pulau Sangalaki," kata Mastuki pada Republika.co.id, Ahad (4/3). Pulau ini merupakan salah satu pulau yang masuk dalam Kepulauan Derawan.

Saat akan menaiki perahu, kaki kanan sekitar tumit Lukman tak sengaja menginjak ikan pari. Menurut informasi beberapa orang di lokasi, ikan pari biasanya memang banyak dan sering berenang di pinggir pantai. Ikan pun sontak menyengat kaki Lukman.

Segera setelah kejadian, Lukman dibawa ke Puskesmas Pulau Derawan untuk mendapat pengobatan dan perawatan. Setelah itu, Mastuki mengatakan, untuk mendapatkan perawatan lebih baik, ia dirujuk dan dipindahkan ke ruang Edelweiss RSUD Abdul Rivai Tanjung Redep Berau. "Sampai sore hari, setelah perawatan kondisi beliau semakin baik dan disarankan istirahat di Berau," kata dia.

Hari ini, Lukman sudah pulih dan bisa beraktivitas seperti biasa. Hari ini pun Lukman direncanakan akan pulang ke Jakarta. Sebelumnya, foto dan videonya yang sedang terkapar di Puskesmas setempat sempat beredar luas di kalangan wartawan. Lukman tampak terbaring di atas ranjang dan menahan sakit.

Luka karena ikan pari sering kali memang menyakitkan. Karena selain luka robek pada kulit, ikan juga mengeluarkan racun. Pada dasarnya ikan ini suka perairan hangat. Namun mereka tidak suka pada kemunculan kaki manusia secara tiba-tiba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement