REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Tjilik Riwut km 32 Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, menimpa jamaah pengajian asal Pontianak Kalimantan Barat. Kecelakaan ini menelan korban jiwa meninggal sebanyak 11 orang.
"Saat ini yang dipastikan meninggal ada 11 orang dan dirujuk ke Rumah Sakit Kasongan ada tiga orang. Sebagian besar korban menderita luka bakar karena mobil pikap yang mereka tumpangi terbakar," kata Kepala Desa Pundu, Sugianto dihubungi dari Sampit, Sabtu (3/1).
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB saat arus lalu lintas belum terlalu ramai. Mobil yang terlibat tabrakan adalah mobil pikap dengan nomor polisi KB 8629 berasal dari Pontianak Kalimantan Barat menuju arah Palangka Raya dengan muatan 14 penumpang. Sedangkan mobil dump truk bermuatan semen dengan nomor polisi DA1983 TN yang dikemudikan Ahmad Rianur warga Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, melaju menuju arah Sampit.
Rombongan jamaah asal Pontianak itu berangkat menggunakan beberapa mobil. Mereka berencana menghadiri sebuah tabligh akbar di Banjarmasin Kalimantan Selatan..
Belum diketahui persis kejadiannya, warga sekitar dikagetkan ketika mendengar suara keras dari tabrakan dua mobil tersebut. Tabrakan juga menyebabkan api yang dengan cepat membakar kedua mobil, khususnya mobil pikap yang bermuatan penuh penumpang tersebut.
Kedua mobil terguling ke sisi jalan. Warga setempat langsung memadamkan api dan berusaha memberi pertolongan. Namun, sebagian korban meninggal dunia di tempat kejadian akibat luka parah dan terbakar.
Menurut Sugianto, korban meninggal sebanyak 11 orang dan tiga lainnya dirujuk ke RS Kasongan Kabupaten Katingan. Namun data didapat dari polisi, jumlah korban meninggal sebanyak 12 orang dan tiga orang dirujuk ke rumah sakit.
"Saat ini masih dirundingkan dengan rombongan mereka yang berada di mobil lainnya. Ada yang menyarankan jenazah dimakamkan di sini saja, tapi ada juga pendapat lainnya. Ini masih dirundingkan," kata Sugianto.
Saat ini jenazah berada di Puskesmas Pundu Kecamatan Cempaga. Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan maut itu yang jaraknya sekitar dua setengah jam dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur itu.