Kamis 01 Feb 2018 16:30 WIB

Menag Berharap NU Tetap Jaga Pemahaman Moderat

Lukman berharap budaya-budaya yang selama ini diajarkan NU tersebut tetap dijaga.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin turut mengucapkan selamat kepada salah satu Ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) yang tengah memperingati hari kelahirannya yang ke-92 tahun. Lukman berharap, NU ke depannya terus menjaga pemahaman keislaman yang moderat.

Di era globalisasi dan teknologi informasi ini, menurut Lukman, tantangan NU akan semakin berat, sehingga NU diharapkan bisa menjunjung tinggi pemahaman Aswaja yang memiliki karesteristik tawassuth (moderat), tasammuh (toleran), dan tawazzun (seimbang).

"Maka, bagaimana nilai-nilai yang senantiasa diajarkan NU tadi itu dijaga, yang senantiasa moderat, yang senantiasa menjunjung persaudaraan, dan yang tidak kalah pentingnya NU itu senantiasa mencintai Tanah Air," ujar Lukman saat menghadiri acara Harlah NU ke-92 di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (31/1).

Lukman mengatakan, bahwa NU selama ini juga selalu menjaga perdamaian di Tanah Air dan mengajarkan Islam yang moderat. Karena itu, Lukman berharap agar budaya-budaya yang selama ini diajarkan NU tersebut tetap dijaga, sehingga perdamaian di Indonesia akan tercipta.

"Jadi di manapun Nahdliyyin kaum santri itu selalu tidak bisa dilepas dari nilai-nilai kebangsaan karena cintanya kepada tanah air sedemikian besar," ucap dia.

Menurut Lukman, kecintaan terhadap bangsa tersebut juga harus senantiasa dijaga karena di era globalisasi dan teknologi ini, berbagai macam informasi bisa tersebar dengan cepat. Jika kondisi ini tidak disikapi secara arif, maka bisa menggerus kemajemukan bangsa.

"Maka, di sini urgensi dan relevansi eksistensi NU tetap diharapkan mampu berada di tengah-tengah kita dan menerapkan nilai-nilai yang selama ini diperkuatkan," kata Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement