Kamis 01 Feb 2018 08:13 WIB

Parlemen Jerman Kecam Kejahatan Anti-Semit dan Anti-Muslim

Tidak patut jika latar belakang agama, ras, atau suku menjadi landasan untuk membenci

Bendera Jerman
Bendera Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pembicara Parlemen Jerman Wolfgang Schaeuble, Rabu (31/1), mengecam kejahatan kebencian anti-Semit (Yahudi) dan anti-Muslim di negaranya. Ia mengimbau dan mendesak masyarakat Jerman untuk lebih menghormati agama minoritas di Jerman.

Schaeuble mengutuk slogan anti-Semit dan pembakaran bendera Israel selama demonstrasi baru-baru ini di Jerman. "Setiap tindakan anti-Semitisme tidak dapat diterima," ujar Schaeuble saat acara peringatan di parlemen untuk mengingat korban Holocaust, seperti dikutip laman Anadolu Agency.

(Baca: Jerman tak Pindahkan Kedubesnya di Israel ke Yerusalem)

Ia pun memperingatkan tentang meningkatnya kejahatan kebencian anti-Muslim di Jerman. "Kita harus khawatir bahwa selain sinagoge dan lembaga Yahudi, puluhan masjid telah menjadi sasaran penodaan dan serangan," katanya, seraya menambahkan bahwa banyak umat Islam terus menghadapi prasangka atau permusuhan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Schaeuble menegaskan, setiap orang yang tinggal di Jerman, apapun latar belakang ras dan agamanya, memiliki hak yang sama. Oleh sebab itu, tidak patut jika latar belakang agama, ras, atau suku menjadi landasan untuk membenci atau melakukan kejahatan. "Tidak ada tempat untuk kebencian dan kekerasan di masyarakat kita," ujarnya.

Jerman telah menyaksikan berkembangnya Islamofobia dan kebencian terhadap para migran dalam beberapa tahun terkahir. Hal ini salah satunya disebabkan oleh propaganda yang diembuskan partai-partai sayap kanan dan populis. Mereka mengeksploitasi kekhawatiran terkait terjadinya krisis pengungsi dan terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement