Rabu 31 Jan 2018 08:20 WIB

Bupati Apresiasi Koin NU Dorong Pembangunan di Sragen

Perolehan gerakan koin NU di Sragen hingga saat ini telah mencapai Rp 5,8 miliar

Rep: Andrian Saputra/ Red: Hazliansyah
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Sulton Fathoni memukul bedug pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) NU Care-Lazisnu 2018 di Pondok Pesantren Walisongo, Sragen, Jawa Tengah, Senin (29/1).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Sulton Fathoni memukul bedug pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) NU Care-Lazisnu 2018 di Pondok Pesantren Walisongo, Sragen, Jawa Tengah, Senin (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni mengapresiasi pencapaian gerakan koin NU yang digagas oleh PCNU Sragen. Sejak dimulainya gerakan koin NU pada April tahun lalu, perolehan gerakan koin NU di Sragen hingga saat ini telah mencapai Rp 5,8 miliar.

Bahkan gerakan koin NU pun mulai menjalar ke berbagai daerah lainnya seperti Yogyakarta, Bantul, Banyumas, Jombang hingga Sukabumi.

PCNU Kabupaten Sragen pun berencana menggunakan dana gerakan koin NU untuk pembangunan Rumah Sakit Sidowaras di Kecamatan Sumberlawang, Sragen.

"Saya menyambut bahagia gerakan NU ini, karena ini adalah salah satu jawaban bahwa bagaimana sebuah ormas bisa menjadi partner bagi pemerintah untuk turut serta dalam proses pembangunan," tutur Kusdinar saat penutupan Rakornas NU Care-Lazisnu di Ponpes Walisongo pada Selasa (30/1) malam.

Sebab ia menilai banyak organisasi kemasyarakatan yang belum mandiri selalu menggantungkan diri pada Pemerintah. Kusdinar menilai gerakan koin NU tersebut selain membangun kemandirian NU juga telah turut serta membangun program pemerintah yang diwujudkan dengan pemanfaatan dana gerakan koin NU untuk pembanguan Rumah Sakit. Kusdinar pun mendorong gerakan koin NU tersebut agar bisa menasional dilakukan diseluruh daerah.

"Kalau ini (gerakan koin NU) menjadi gerakan nasional, diimplementasikan ini jadi kekuatan yang luar biasa. Tinggal bertanggung jawab mengelola dana umat yang sekian besar ini, menjaga kepercayaan yang sudah ada," katanya.

Sementara itu rakornas diikuti sekitar 300 orang pengurus NU Care-Lazisnu tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan dari berbagai wilayah. Selain diskusi terkait upaya peningkatan ekonomi warga Nahdliyin, Rakornas tersebut juga bermaksud untuk melahirkan rekomendasi terkait pengembangan ekonomi warga Nahdliyin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement