Selasa 30 Jan 2018 15:10 WIB

Gangguan Pencernaan Jadi Masalah Kesehatan di Distrik Suator

Di Distrik Suator tidak ditemukan campak dan gizi buruk.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
 Anak-anak yang sakit menunggu pengobatan di sebuah rumahsakit di Agats, Distrik Asmat.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Anak-anak yang sakit menunggu pengobatan di sebuah rumahsakit di Agats, Distrik Asmat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kemanusiaan PPPA Daarul Qur'an telah mengunjungi Distrik Suator, di Papua, untuk memberikan layanan kesehatan atau pengobatan gratis kepada sekitar 100 warga di sana. Dari hasil pemeriksaan banyak warga di wilayah tersebut mengalami gangguan pencernaan.

Tim Kemanusiaan dari PPPA Daarul Qur'an, Jahiddin Jey, mengatakan warga Distrik Suator yang diperiksa kebanyakan mengalami gangguan pencernaan. Mereka umumnya mengalami buang-buang air dan gangguan pencernaan lainnya.
 
"Air sungai mereka langsung minum, ambil botol dimasukan ke sungai, terus langsung diminum, jadi tidak dimasak dulu," kata Jahiddin kepada Republika.co.id, Selasa (30/1).
 
Ia menerangkan, banyak juga yang mengidap gangguan kulit. Kulit mereka terbakar karena mereka kerap masuk dan keluar hutan dan turun ke sungai. Kalau anak-anak banyak yang sakit demam biasa.
 
Jahiddin menginformasikan, di Distrik Suator tidak ada campak dan gizi buruk. Tapi tim tidak masuk ke hutan-hutan jadi tidak tahu apakah ada yang gizi buruk atau campak di pedalaman Suator. Di distrik-distrik vaksinasi sudah selesai karena TNI sudah turun ke distrik-distrik di Kabupaten Asmat.
 
Ia menyampaikan, PPPA Daarul Qur'an juga melakukan edukasi kesehatan ke warga-warga di Distrik Suator. Kemudian mengunjungi warga yang sakit. Dilanjutkan diskusi dengan tokoh masyarakat setempat untuk meminta masukan apa yang bisa dilakukan PPPA di sana.
 
"Alhamdulillah, walau mereka banyak yang non-Muslim, tapi kalau layanan kesehatan kita tidak membeda-bedakan agama, jadi semua ikut mendapatkan layanan kesehatan," ujarnya.
 
Jahiddin menjelaskan, di Distrik Suator tenaga dokter tidak ada, tapi perawat ada. Ketika PPPA Daarul Qur'an membawa dokter ke Distrik Suator, masyarakat di sana sangat senang. Apalagi dokternya datang jauh-jauh dari Pulau Jawa.
 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement