Selasa 30 Jan 2018 13:11 WIB

Muhammadiyah Apresiasi Jokowi Berani ke Afghanistan

Jokowi mampu menunjukkan simpati dan empatinya terhadap Afghanistan

Rep: Novita Intan/ Red: Esthi Maharani
Presiden RI, Joko Widodo bersama Presiden Afganistan, Ashraf Ghan
Foto: setkab.go.id
Presiden RI, Joko Widodo bersama Presiden Afganistan, Ashraf Ghan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Pusat Pimpinan (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo mengunjungi Afganistan. Menurut Dahnil, kunjungan tersebut memberi kesan Indonesia pantas memimpin dunia Islam.

"Sangat kami apresiasi karena kita termasuk negara muslim dunia terbesar, kemudian Presiden berani hadir di Afghanistan pascabom hal itu sangat positif," ujarnya saat acara Kongres PP Pemuda Muhamdiyah, Jakarta, Selasa (30/1).

Menurutnya, Presiden Jokowi mampu menunjukkan simpati dan empatinya terhadap Afghanistan. Kemudian, memberi pesan bahwa Indonesia pantas menjadi rule model Islam di dunia.

"Penting hal itu, karena selama ini kelemahan Indonesia adalah 'menjual' wajah Islam Indonesia sehingga dunia melihat Islam adalah Timur Tengah, Pakistan, Afghanistan. Jadi, ketika Jokowi hadir di tengah konflik beliau hadir itu menjadi pesan bahwa lihat Islam itu di Indonesia, jadi mengajak mereka untuk belajar Islam di Indonesia," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikeras tetap berangkat ke Afganistan meski negara itu baru saja diguncang aksi bom bunuh diri yang menyebabkan sejumlah korban meninggal. Kepala Negara telah diminta untuk tidak berangkat ke negara itu, tapi dia tidak mengurungkan niatnya.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, perangkat keamanan Presiden Jokowi telah berkoodinasi dengan pihak keamanan dari Pemerintah Afganistan.

"Sejauh informasi yang saya terima dari dan paspampres dari pihak Afganistan sendiri sudah sangat-sangat maksimal dengan mekanisme pengamanannya," kata Pratikno di kantornya, Senin (29/1).

Pratikno menjelaskan, sebenarnya pasukan pengaman Presiden (paspampres) khawatir dengan kondisi keamanan di Afganistan. Namun, karena Jokowi tetap ingin berangkat ke sana, seluruh staf paspampres mau tidak mau memberikan pengawalan bagi Jokowi.

"Ya Pak Presiden (Jokowi) bersikeras ingin ke sana (Afganistan)," ujar Pratikno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement