REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerhana Bulan Total (GBT) diperkirakan terjadi di wilayah Jakarta, Rabu (31/1). Bertepatan dengan momentum tersebut. Masjid Istiqlal akan menggelar shalat gerhana.
Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan, pelaksanaan shalat gerhana dilakukan setelah Isya. Nantinya, usai shalat akan diisi khutbah oleh Imam Masjid Istiqlal, Prof. KH Nasarudin Umar.
"Dan nanti jika Imam Besar berhalangan, nanti akan digantikan oleh Imam Rawatib, atau Iman yang memimpin tiap hari, namanya Tuan Guru Ahmad Husni Ismail," kata Abu kepada Republika.co.id, Jakarta, Kamis (25/1).
Untuk persiapannya, Abu mengatakan tidak ada persiapan yang khusus. Sebab, pengelola Masjid Istiqlal hanya mengimbau bagi jamaah yang ingin melaksanakan shalat sunah berjamaah dan tidak mengundang secara resmi siapa yang akan ikut melaksanakannya.
"kami tidak mengundang dan juga tidak menghimbau seluruh warga DKI, yang ada saja yang kebetulan lagi mampir di Istiqlal pada hari itu ya monggo. Cuma kami setiap shalat itu mengumumkan bahwasanya nanti tanggal 31 nanti kita ada rencana shalat gerhana. Silahkan yang mau hadir monggo," kata Abu.
Di Masjid Agung Sunda Kelapa, juga akan diselenggarakan shalat gerhana.Kepala Bidang Dakwah dan Peribadatan Masjid Sunda Kelapa, KH Nur Alam Bakhtir mengatakan, pelaksanaan shalat gerhana akan diisi tausyiah yang temanya terkait tanda-tanda kebesaran Allah.
Pelaksanaannya, kata Bakhtir juga sederhana, dan hanya diumumkan secara internal. "Itu (Shalat gerhana) artinya disunatkan untuk melaksanakan shalat gerhana. Maka terserah kepada siapapun umat Islam untuk ikut shalat gerhana," kata Bakhtiar.
Di Masjid Cut Meutia, pengelola masjid juga akan menggelar shalat gerhana. Pengelola Masjid Cut Meutia, Erwin mengatakan, tidak hanya 31 Januari mendatang, setiap ada fenomena seperti gerhana bulan maupun matahari, shalat sunat selalu diadakan.
"Sesuai dengan tuntunan Nabi, kita sebagai umat beragama yang berdasarkan kepada Alquran dan Hadist, ya kita ngikutin itu," kata Erwin.