Rabu 24 Jan 2018 20:34 WIB

Melestarikan Batik Abdi Dalem

Dompet Dhuafa lestarikan kerajinan batik tulis.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Mohamad Amin Madani
Kelompok Batik Tulis Berkah Lestari, yang berlokasi di Wukisari, Imogiri, Bantul.Yogyakarta
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Kelompok Batik Tulis Berkah Lestari, yang berlokasi di Wukisari, Imogiri, Bantul.Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL—Batik tulis, meski lebih mahal, namun tetap dilirik oleh pecinta batik. Hal inilah yang membuat batik tulis tak akan kelah dengan serbuan batik-batik printing.

Untuk lebih melestarikan kerajinan batik tulis, Dompet Dhuafa (DD) pun sempat memberikan bantuan pada salah satu industri batik di Bantul, DIY. Bantuan itu diberikan sebagai respon atas terjadinya gempa yang sempat melanda DIY pada 2006.

Pada Selasa (23/1), DD mengajak blogger Yogyakarta untuk melihat langsung perkembangan dari sentra industri yang pada mulanya dikembangkan oleh para istri abdi dalem keraton Yogyakarta. Kegiatan itu dimaksdukan untuk melestarikan kerajinan batik tulis sekaligus membagikan informasi tentang wujud bantuan yang diberikan kepada Kelompok Batik Tulis Berkah Lestari, yang berlokasi di Wukisari, Imogiri, Bantul.

Batik karya mitra binaan DD ini sendiri juga telah menjadi batik koleksi Presiden RI, Joko Widodo. Batik yang digunakan oleh Presiden itu adalah batik tulis yang harga pasaranya berkisar di harga Rp 1 juta per lembar kain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement