REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyiapkan dana zakat sebesar Rp 6 miliar untuk membantu pengungsi Rohingya yang ada di Bangladesh. Dana tersebut merupakan zakat yang dikumpulkan dari para mustahik yang ingin membantu etnis Rohingya.
Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor mengatakan, sebagai lembaga negara, Baznas akan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan organisasi kemanusiaan untuk menyukseskan program bantuannya.
"Kalau bisa tidak sampai akhir Januari Rp 6 miliar itu sudah diberikan dalam bentuk bantuan-bantuan," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Baznas, Jakarta Pusat, Jumat (19/1).
Ia menuturkan, salah satu bentuk bantuan itu berupa dua mobil ambulan keliling dan satu mobil yang digunakan untuk transportasi tim. Direktur Koordinasi Pendistribusian dan Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Zakat Nasional Baznas, Mohd Nasir Tajang menjelaskan bahwa sebelumnya Baznas juga sudah menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan untuk pengungsi Rohingya.
"Sudah cukup banyak yang menerima manfaat. Pada pengiriman pertama itu sudah sekitar 5.500 penerima manfaat," ucapnya.
Namun, kata dia, setelah melihat situasi di Bangladesh terkini ternyata pengungsi terus bertambah banyak, bahkan saat ini sudah sampai jutaan pengungsi. Karena itu, Baznas akan memberikan bantuannya kembali.
Menurut dia, ada beberapa hal yang menjadi kebutuhan mendasar para pengungsi Rohingya saat ini. Pertama, yaitu tempat penampungan pengungsi letaknya berjauhan, sehingga Baznas akan memberikan bantuan mobil klinik keliling. Kedua, di tempat penampungan juga membutuhkan lampu penerangan, sehingga pihaknya akan memberikan lampu penerangan melalui solar sel.
Ketiga, lanjut dia, para pengungsi juga kesulitan memperoleh air bersih, sehingga Baznas akan mencarikan solusinya. Menurut dia, jika pengungsi memperoleh air yang tidak bersih akan berdampak pada kesehatan pengungsi.
"Ini yang akan kami tindak lanjuti pada pemberangkatan kami yang kedua," kata Nasir.