Jumat 19 Jan 2018 14:30 WIB

Etika Berolahraga

Pentingnya Niat di Segala Aktivitas yang Diperbuat

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Nike Pro Hijab, seri pakaian olahraga khusus bagi atlet muslimah dan perempuan yang ingin menutup kepala saat berolahraga (ilustrasi).
Foto: smh.com.au
Nike Pro Hijab, seri pakaian olahraga khusus bagi atlet muslimah dan perempuan yang ingin menutup kepala saat berolahraga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Olahraga tak sekadar mengge rakkan tubuh. Sehingga, selain se hat jasmani, olahraga juga bisa di pergunakan sebagai salah satu bentuk dan media beribadah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu pertama, meluruskan niat. Hendaknya berolahraga diniatkan untuk mendukung aktivitas ibadah.

Selain itu pula, dengan ber olahraga bisa membantu memaksimalkan seseorang untuk dapat memenuhi hak dan kewajibannya terhadap sesama. Niat berolahraga hendaknya bukan hanya bertujuan mencari popularitas atau unjuk kebolehan dengan riya’ dan ujub.

Hadis dari Umar bin Khattab me nguatkan pentingnya niat di segala aktivitas yang diperbuat, tak terkecuali saat berolahraga. “Se sung guhnya setiap amal perbuatan bergantung pada niatnya. Dan, se sungguhnya setiap orang (akan di balas) sesuai dengan niatnya. Ba rang siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wa nita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya itu.”

Kedua, sesuaikan cabang olah raga dengan usia. Tidak semua jenis olahraga cocok dan laik bagi segala umur. Adakalanya, olahraga tertentu tidak boleh dilakukan oleh anak-anak. Misalnya, bagi anak kecil tidak tepat menekuni olahraga yang berat, seperti angkat besi atau lari maraton, dan yang sejenisnya. Sama halnya, bagi para orang lanjut usia, tidak dibenarkan me lakukan olahraga yang ekstrem. Hal ini bisa mengakibatkan terjadinya sesuatu yang membahayakan diri nya sendiri dan orang lain. Islam, menolak segala unsur bahaya dan membayakan.

Ketiga, menjauhi maksiat dan perkara yang dilarang. Prioritaskan belajar cabang olahraga yang dise but kan dalam sunah atau yang se rupa dan memiliki kegunaan sama yaitu melatih kekuatan fisik, seperti memanah, berkuda, dan berenang.

Keempat, perhatikan dan tetap disiplin waktu. Olahraga tidak bisa mengalahkan kewajiban-kewajiban dalam agama. Berolahraga bolehboleh saja, tetapi harus tahu waktu. Hindari sebisa mungkin berolahraga saat menjelang jam shalat lima waktu tiba. Bila demikian, sebaiknya mendirikan shalat terlebih dahulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement