REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (DOST) di Wilayah 12 menyelenggarakan Majelis Halal Sedunia pada 18 dan 19 Januari di Sofitel Philippine Plaza Hotel, Manila. Konferensi internasional itu menjadi jalan bagi para pakar, pengusaha, akademisi, pemerintah, dan konsumen untuk mendiskusikan pandangan mengenai industri halal.
Dilansir dari Business Mirror, Selasa (16/1), DOST 12 menyiapkan beberapa sesi pleno untuk acara yang digelar selama dua hari tersebut. Di antara topik yang dibahas, yakni peraturan teknis halal, implikasi ilmiah tentang pengembangan usaha halal, kecil, menengah melalui ilmu dan teknologi halal, dan eko-halal.
Sarjana Islam, akademisi, dan ilmuwan Muslim, lembaga sertifikasi internasional, pejabat pemerintah, pengusaha, konsumen Muslim dan non-Muslim diharapkan menghadiri konferensi tersebut. Ada workshop mengenai halal branding, standar halal, serta perbankan syariah dan keuangan.
Pada Juni 2015, badan tersebut telah meluncurkan logo halal DOST 12. Hal itu menandakan kesiapan Filipina memasuki pasar halal global. DOST berbicara tentang pentingnya logo itu mengikuti Institut Metrologi Standar untuk Negara-negara Islam (SMIIC). SMIIC adalah sebuah mekanisme untuk menyelaraskan standar di antara negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
DOST 12 menegaskan Seal of Quality atau logo halal diakui secara internasional. Segel menghilangkan hambatan teknis dalam perdagangan dan ekspor memberi nilai tambah pada produk ini karena halal wajib bagi kaum Muslimin.
Agensi menambahkan mereka yang memanfaatkan Seal of Quality dibekali pemahaman yang lebih baik tentang pasar halal, peraturan internasional mengenai produk halal, dan pembaruan mengenai industri dan strategi inovatif untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis Halal.
Direktur DOST 12 Hadja Sittie Shayma Zenaida P. Hadji Raof Laidan mengatakan kendati mayoritas pendududk Filipina non-Muslim. Namun, sumber daya alamnya sangat kaya untuk produk halal.
Dia menambahkan bahwa dalam melindungi, melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan halal, agensi memperkuat usahanya untuk memastikan sains, teknologi, dan inovasi dapat menjadi tulang punggung bagi industri halal, dengan integritas halal pada intinya.