Senin 15 Jan 2018 08:55 WIB

Cape Town Berspesialisasi untuk Turis Halal

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Umat Muslim di Cape Town, Afrika Selatan.
Foto: guardian.co.uk
Umat Muslim di Cape Town, Afrika Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Afrika Selatan mulai menyadari potensi menarik wisatawan Muslim. Cape Town menjadi kota yang dianggap memungkinkan bagi wisatawan untuk menikmati pengalaman budaya dan agama di negara itu. Cape Town, seperti banyak kota di Afrika, memiliki sejarah panjang tentang Islam. Sejarah itu mempengaruhi budaya lokal, sampai batas tertentu.

Dilansir dari Financial Tribune pada Senin (15/1), Afrika adalah benua pertama di mana Islam menyebar dari Asia pada awal abad ketujuh. Pada 2002, Muslim membentuk 48 persen populasi Afrika. Mayoritas umat Islam dapat ditemukan di Afrika Utara, Tanduk Afrika, Pantai Swahili, dan sebagian besar Afrika Barat. Sejumlah Muslim juga bisa ditemukan di Afrika Selatan.

Afrika Selatan adalah tujuan wisata utama di benua ini. Berdasarkan data negara itu, sebanyak 1,52 juta turis datang pada 2016. Sekarang, Cape Town mengeksplorasi pasar yang belum dimanfaatkan untuk menarik wisatawan Muslim. Berdasarkan data agen perjalanan Crescent Rating, Afrika Selatan mendapat peringkat keempat tujuan non-Islam terpopuler untuk turis Muslim.

CEO Cape Town Tourism, Enver Duminy menjelaskan secara tradisional Cape Town dianggap sebagai kota Eropa, dengan sedikit Africanisme. Namun, narasi tersebut sekarang berubah untuk mengakomodasi sejarah umat Islam yang tinggal di kota tersebut.

"Kita perlu memahami pasar terlebih dahulu, mengerti apa keinginan dan kebutuhannya, maka pastikan kita menyampaikannya dengan cara yang lebih profesional, dan juga dengan cara yang lebih hormat, dengan terlebih dahulu memahami budaya," tutur dia.

Hilton Cape Town City Centre melakukan diversifikasi layanan untuk memenuhi harapan para pelancong Muslim. Selain menghidangkan sajadah dan Alquran atas permintaan, ruangannya ditandai dengan kiblat, yang menunjukkan arah Kabah. Kamar mandi juga dirancang khusus untuk mengakomodasi kebutuhan para pengunjung berwudhu. Beberapa hotel yang memenuhi syarat halal tak menyajikan dan menyediakan daging babi dan minuman beralkohol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement