REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Masjid Baitul Qur'an mengadakan tabligh akbar pada Sabtu (13/1). Kegiatan tabligh akbar kali ini diisi oleh TGB. H. M. Zainul Majdi yang juga menjabat sebagai Gubernur NTB. Kegiatan tabligh akbar ini dilaksanakan oleh Pusat Studi Al-Qur'an dan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia
Dalam acara ini TGB menjelaskan mengenai bagaimana membangkitkan optimisme umat di tahun 2018. Seperti yang diketahui tahun 2018 ini merupakan tahun pemilihan umum yang rentan akan perpecahan.
"Alquran mengaitkan optimis dengan manusia. Optimisme yang hidup dalam mukminin ini harus punya gambaran nyata. Harus punya komitmen keimanan dan keyakinan yang kokoh," ujar pria kelahiran Selong ini di Masjid Baitul Qur'an, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu (13/1).
Ketua OIAA Cabang Indonesia ini kemudian menjelaskan bahwa komitmen dan keimanan ini akan berjalan dengan baik jika dibarengi dengan semangat. Manusia wajib memiliki semangat untuk beralih dari jalan yang sudah baik menuju yang lebih baik lagi. Pencarian tanpa henti dari seorang mukminin tentu menuju Ridho Allah SWT.
Membicarakan optimisme, dikatakan oleh TGB, berkaitan erat dengan membicarakan masa depan. Pencarian terhadap masa depan sendiri sudah dilakukan sejak lama dan sebagai umat Nabi sudah ada penjelasan dan arah yang jelas untuk masalah tersebut. Kemana berhijrah dan melangkah serta apa akhir dari yang kita lakukan di dunia itu sudah ada arahannya.
"Hijrah itu adalah pengorbanan dan perjuangan. Hal ini berulang-ulang diterangkan dan dijelaskan untuk mengutuhkan pemahaman kita. Tidak hanya optimisme tapi ada landasan keyakinan dan gerak yg terencana dan sistematis. Hijrah disebut sebagai bagian dari hijad dan pengorbanan," lanjut pria kelahiran tahun 1972 ini.
Optimisme umat di 2018 diletakkan dalam suatu bentuk keimanan, hijrah, dan jihad. Optimis oleh TGB disamakan dengan membangun semangat dan hal tersebut diakui tidak mudah.
Dalam kegiatan Tabligh Akbar ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh Agama. Diantaranya, Prof Quraish Shihab,Habiburrahman El Shirazy atau Kang Abik,Ikhwanul Kiram Mashuri,Muchlis M Hanafi, dan Zainurrofiq Alfa Edisonhaji.