REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Republika kembali menggelar pelatihan akuntansi masjid yang berlangsung di Kantor Republika, Jakarta, Sabtu (13/1). Acara tersebut dilakukan dengan tujuan memberikan pelatihan kepada pengurus masjid dalam melakukan pencatatan dan meningkatkan pengelolaan anggaran masjid.
Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Nur Hasan Murtaji mengatakan, dengan adanya pelatihan tersebut, pencatatan anggaran masjid dapat dilakukan secara profesional. Dimana, pencatatan dilakukan dengan menerapkan sistem akuntansi berbasis online.
"Pelatihan ini akan memudahkan pengurus masjid. Kita ingin masjid itu dikelola dengan profesional, sehingga pencatatan bersifat transparan," kata Hasan di Gedung Republika, Jakarta, Sabtu (13/1).
Melalui pelatihan tersebut, tambah Hasan, tidak hanya pengurus masjid, namun jamaah nasjid pun dapat mengakses keuangan masjid. Sehingga, ada transparansi antara pengurus masjid dan jamaah masjid.
"Bagi si jamaah juga senang dengan adanya transparansi atau terbukanya pencatatan keuangan masjid. Ada /value added-nya/, dan juga akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan)," tambah Hasan.
Hasan berharap, dengan adanya gerakan terhadap penerapan sistem akuntansi berbasis online ini, dapat menjadi pendorong bagi pengurus masjid lainnya untuk melakukan pencataan berbasis online. Sebab, dengan melakukan pencatatan berbasis online, maka data yang dicatat lebih aman karena disimpan di server.
"Ini semangat yang ingin kita dorong dari penggunaan aplikasi online ini. Semakin banyak mesjid yang gunakan ini (aplikasi), semakin terdorong juga masjid lain untuk menggunakannya," katanya.
Hasan mengungkapkan, pelatihan akuntansi masjid telah digelar di Republika sejak Desember 2016 lalu. Pelatihan tersebut hampir setiap bulan diadakan, yang merupakan kerja sama antara Republika dengan Ikatan Akuntan Masjid (IAM) Masjid Baitul Mal (MBM) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
