Jumat 12 Jan 2018 19:19 WIB

Malaysia Airlines Ingin Lebarkan Sayap

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat Malaysia airlines (AP/JoePriesAviation.net)
Foto: AP Photo/JoePriesAviation.net
Pesawat Malaysia airlines (AP/JoePriesAviation.net)

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA -- Malaysia Airlines (MAS) ingin melebarkan sayapnya mencakup pasar di Asia dan sekitarnya. Selain itu, MAS juga menargetkan kenaikan pasar penerbangan haji dan umrah sebesar 10 persen untuk tahun 2018.

Seperti dilansir The Star, Jumat (12/1), MAS sedang dalam pembahasan dengan sejumlah travel untuk membentuk aliansi. Agar memudahkan jamaah terbang ke Arab Saudi. Sekarang, MAS telah menerbangkan peziarah dari Indonesia juga.

CEO grup MAS, Kapten Izham Ismael melihat potensi MAS cukup besar karena bisa mengambil pasar dari negara-negara tetangga. Melalui lalu lintas di bandara Kuala Lumpur, MAS bisa berkembang ke Asia Tenggara, Cina dan Vietnam.

"Ini tidak akan berhenti di situ, karena pasar seperti Bangladesh dan India menawarkan potensi, begitu pula pasar Afrika dan Eropa Timur," kata dia.

Maskapai hanya masih perlu melihat peraturan bagaimana cara mengangkut jamaah dari sana.

Sejauh ini, haji dan umrah menjadi sumber pendapatan rutin tahunan MAS. Tanpa mengungkapkan angka, Izham mengatakan bahwa ini adalah bisnis yang menguntungkan.

Secara global, haji dan umrah adalah pasar yang sangat besar. Beberapa maskapai masih menggunakan pesawat tua untuk melayani rute tersebut. Walaupun ada peraturan baru yang membatasi usia pesawat terbang dari mengangkut peziarah.

Sehingga MAS punya peluang besar meraih pasar karena pesawat besar dan barunya A380. "Jika itu diimplementasikan, maka MAS akan berada dalam posisi yang sangat positif," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement