Rabu 10 Jan 2018 09:16 WIB

Perkembangan Komunitas Muslim di Azerbaijan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Masjid di Azerbaijan
Foto: teachenglishinasia.net
Masjid di Azerbaijan

REPUBLIKA.CO.ID,  Komunitas Muslim di Azerbaijan berkembang secara sembunyi-sembunyi dari sejak masa kepemimpinan Uni Soviet. Saat itu, hanya ada 18 masjid yang diizinkan aktif di seluruh penjuru negeri.

Setelah kemerdekaan pada 1991, jumlahnya meningkat pesat. Kini, terhitung sedikitnya 2.000 masjid berdiri dan akan terus bertambah. Kemerdekaan ini juga berarti meraih kebebasan beragama.

Konstitusi merombak kebijakan dan program-program di daur ulang. Ratusan masjid dipulihkan dan dibangun kembali. Profesor Universitas Marmara, Aqil Shirinov menjelaskan kekosongan kekuasaan bekas USSR saat itu diisi langsung oleh agama.

Meski membawa pada kebahagiaan, perubahan drastis tersebut dirasa tidak menyenangkan bagi beberapa orang. "Ledakan keagamaan ini menakutkan untuk sejumlah orang," kata dia dilansir Aljazirah, Selasa (9/1).

(Baca: Mengenang Islam Tersembuyi di Azerbaijan)

Banyak orang yang menganggap peningkatan aktivitas keagamaan bisa membawa pada pergeseran kultur. Sejumlah komunitas menyuarakan kekhawatiran anak-anak mereka akan terlibat dengan kelompok ekstrim dan radikal.

"Kadang ada keluarga yang tidak mengizinkan anak mereka shalat, mereka Muslim tapi tidak beribadah," katanya. Ini menjadi wujud masalah baru setelah berdekade Uni Soviet yang tinggal kenangan.

Menurut sumber penelitian Caucasus Barometer, hanya 20 persen penduduk Azerbaijan yang rajin beribadah. Kurang dari 40 persen penduduk juga membatasi aktivitas di hari libur keagamaan. Azerbaijan merupakan negara dengan 93-98 persen beragama Islam.

Bagi penyanyi Fargana Gasimova, ini tidak menjadi masalah. Selama ia bebas beribadah maka itu yang paling penting sebagai seorang Muslim. Tokoh publik ini juga bangga ketika bisa jadi contoh untuk anak muda lain.

"Sejumlah pihak mencoba merusak citra Islam dengan mengaitkannya pada terorisme, tapi ketika saya tampil, saya bisa mengubah opini mereka," kata putri dari legenda musik Azerbaijan, Alim Gasimov ini.

Ia juga bisa menunjukkan pada mereka untuk tetap teguh pada kepercayaan dan membawa perubahan. "Mereka membawa anak mereka dan berkata 'kami bawa anak kami untuk menunjukkan seni dan Islam yang sebenarnya'," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement