Rabu 10 Jan 2018 08:52 WIB

Mengenang Islam Tersembuyi di Azerbaijan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Azerbaijan
Foto: Google
Azerbaijan

REPUBLIKA.CO.ID, Islam selalu datang dalam keadaan terasing. Kondisi di Eropa menjadi salah satu contoh terbaru. Imigran Muslim ditolak sana sini dan dianggap mengancam kepercayaan yang selama ini dominan.

Begitu pula Islam saat datang pertama kali ke dataran Uni Soviet, tepatnya di Azerbaijan. Fargana Gasimova mengingat, menjadi Muslim pada saat itu adalah tabu dan tidak bisa terang-terangan.

Kepercayaan Islam harus disembunyikan. Fargana Gasimova ingat ketika kakeknya selalu shalat dengan cepat dan tersembunyi. Ia shalat dalam kerahasiaan, kehati-hatian dan berusaha membuatnya bias.

"Kami tidak boleh shalat atau pakai kerudung di Azerbaijan selama masa USSR," kata dia pada Aljazirah, Selasa (9/1). USSR yang dimaksudnya adalah Union of Soviet Socialist Republics atau Uni Soviet.

Saat itu, hanya kepercayaan ateisme yang diperbolehkan. Praktik agama Islam pun ditekan dan sangat diperketat. Saat Uni Soviet runtuh dan Azerbaijan menjadi republik independen, kebijakan baru melonggar.

Larangan beragama diangkat dan beribadah menjadi lebih mudah. "Setelah kemerdekaan pada 1991, kami punya banyak kesempatan untuk menjalankan agama, kami mendapatkan kebebasan beragama itu," katanya.

Gasimova adalah seorang penyanyi Mugham, salah satu bentuk musik daerah Azerbaijan. Ia merupakan putri Alim Gasimov yang terkenal sebagai salah satu artis terbaik di masanya. Mereka sudah malang melintang di dunia hiburan yang dikenal banyak orang.

Namun Gasimova baru bisa menunjukkan keislamannya di usia 20 tahun. Pada 1991, dengan lega ia memakai hijab di konser dan televisi. "Saya tidak lagi dilarang negara," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement