REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PDI Perjuangan melakukan kunjungan ke Kantor Harian Umum Republika, Senin (8/1). Dalam kujunganya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan apresiasi kehadiran Yayasan Dompet Dhuafa yang diawali di Republika dan event penghargaan untuk Tokoh Perubahan.
Dompet Dhuafa mencerminkan semangat gotong royong. Kami ingin belajar terhadap hal tersebut. Kami menugaskan dua anggota DPR kami, Noorman Tanjung dan Diah Pitaloka, untuk dapat belajar keseluruhan aspek tentang Dompet Dhuafa," kata Hasto melalui keterangan tertulisnya.
Kunjungan ke Republika ini disebutnya sangat penting yang kemudian dilanjutkan kunjungan kami ke ICMI sebagai penugasan dari Megawati Soekarnoputri. Hasto pun mengucapkan selamat ulang tahun Republika ke-25, dan berharap agar Republila bisa hadir sebagai jembatan dialog Islam dan Kebangsaan untuk Indonesia Raya.
"Kami kagum dengan Republika yang berjuang mewartakan pemikiran, kebudayaan, dan nilai-nilai Islam dengan cara-cara yang terus mengikuti perkembangan jaman, dan selain identitas muslim yang menonjol, tetap tidak melupakan aspek kebangsaan dan kerakyatan," lanjutnya.
Dalam pertemuan, PDIP juga secara serius memaparkan keseluruhan gagasan Bung Karno dan Islam. Demikian halnya perjuangan Megawati Soekarnoputri di dalam memerjuangkan hadirnya Islam sebagai rahmatan lil alamin, Islam yang membangun peradaban dan Islam Nusantara yang berkemajuan untuk Indonesia Raya.
Gagasan PDIP secara spontan ditanggapi positif Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi yang didampingi Wapemred Nur Hasan Murtiaji berserta jajaran pimpinan Redaksi koran dan online. Irfan menyampaikan bahwa Republika siap menjadi media yg mengadakan dialog antara kalangan Islam dengan PDI Perjuangan yang dikemas dalam acara focus group dialogue (FGD)
Irfan juga menyampaikan pada enam Juni tahun lalu, bertepatan dengan hari ulang tahun Bung Karno, Republika menerbitkan edisi khusus berjudul Sukarno dan Islam.