REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL --Tidak ada kata terlambat. Selagi memiliki kemauan, umur yang tua tidak jadi halangan. Inilah gambaran majelis semakan di Masjid Baiturrahman Dusun Jetis Kulon, Desa Pacarejo.
Kelompok belajar baca Alquran dengan metode semakan rata-rata berusia lebih dari 65 tahun. Walaupun usianya sudah sudah lanjut. Semangat belajar mereka begitu luar biasa.
Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat, Ratno Sungkowo, memimpin pelaksanakan kegiatan semakan. Bapak dan Ibu sekalian, belajar membenarkan bacaan Alquran sangat penting, salah satunya untuk memperbaiki kualitas ibadah shalat. Belajar, lebih-lebih belajar ilmu agama tidak mengenal batas usia. Menuntut ilmu itu berhentinya sampai kita sudah berada di liang lahat atau kuburan," terangnya seperti dalam siaran pers.
Kegiatan belajar baca Alquran kelompok lansia ini diinisiasi oleh Ketua Takmir yang juga merangkap Kepala Dusun atau Dukuh Jetis Kulon, Bapak Aswandi. Aswadi sangat prihatin karena di masjidnya tidak ada kegiatan pembelajaran baca Alquran. Sedangkan kondisi kebanyakan jamaah belum bisa membaca Alquran dengan benar.
Berawal dari seringnya Mas Ratno memposting kegiatan di grup Whatsapp Rumah Zakat Pacarejo tentang kegiatan Alquran di Mushola Al Maun Jetis Wetan dan Masjid Al Muttaqin Jetis Kulon, kemudian Aswandi tertarik untuk mengadakan kegiatan serupa di masjidnya. Pada pertemuan yang pertama, jumlah jamaah yang mengikuti kegiatan semakan sebanyak 16 orang.
"Alhamdulilllah, ya, Bapak Ibu, coba malam ini kita fokuskan mengingat huruf idzharnya dan nun ditasydid yang harus ditahan, ya. Insyaallah, pekan depan kalau dikasih umur panjang kita belajar lagi," katanya.