Senin 08 Jan 2018 15:05 WIB

Habib Umar: Habib Ali Guru yang Perhatian pada Murid

Rep: Adrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
Jamaah beriktikaf dan berdzikir di Masjid Ar Riyadh Semanggi Solo jelang Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi yang berlangsung Senin (8/1).
Foto: Republika/Andrian Saputra
Jamaah beriktikaf dan berdzikir di Masjid Ar Riyadh Semanggi Solo jelang Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi yang berlangsung Senin (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi dikenal sebagai ulama dan sufi yang begitu perhatian terhadap murid-muridnya. Bahkan, semasa hidupnya Habib Ali Al Habsyi tak sekedar mengajarkan berbagai macam ilmu lahir dan batinkepada murid-muridnya di Hadramaut. Lebih dari itu, Habib Ali Al Habsyi bahkan mempergunakan hartanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari murid-muridnya yang menuntut ilmu di asrama yang dibangunnya di Hadramaut.

"Beliau itu bukan hanya mendidik murid bahkan menyediakan makan dan minum mereka (murid-muridnya), menampungnya di pondok dan asrama, kenapa? Agar muridnya dapat menuntut ilmu dengan tenang dan bebas dari kelesuan, keragu-raguan sebab kebutuhan sehari-hari," tutur Habib Umar bin Abu Bakar Al Muhdor saat Haul Habib Ali ke-106 di Masjid Ar Riyadh, Solo, Senin(8/1).

Perjuangan Habib Ali Al Habsyi dalam mensyiarkan Islam di jajirah arab membuahkan hasil. Bahkan, murid-muridnya pun menjadi ulama termasyur yang tersebar di berbagai negara termasuk di Indonesia. Kitab Simtud Duror yang merupakan karya Habib Ali Al Habsyi seringdilantunkan umat Muslim di Indonesia terutama saat bulan maulid.

Habib Umar menjelaskan, sejak kecil tanda-tanda kewalian Habib Ali Al Habsyi telah tampak. Meski masih muda belia, jelas Habib Umar, Habib Ali sudah mampu menghafalkan seluruh Alquran dan hadis. Kecerdasannya pun diakui guru-gurunya, hingga pada usai remajanya Habib Ali sudah diperkenankan mengisi ceramah dan memimpin majelis-majelis ilmu di berbagai wilayah.

"Dalam waktu singat, beliau (Habib Ali Al Habsyi) menjadi pusat perhatian dan mendapat tempat terhormat di hatisetiap orang, guru-gurunya menyerahkan tampuk kepemimpinan setiap majelis ilmudan lembaga pendidikan, katanya.

Untuk diketahui Habib Ali merupakan seorang sufi yang lahir di Qasam, Hadramaut pada 24 Syawal 1259 Hijriyah atau 1839 masehi. Dia merupakan putra dari Habib Muhammad bin Husain Al Habsyi dan Habibah Allawiyyah binti Husein bin Ahmad Al Hadi Al Jufri.

Dia pun kemudian membuat karya berupa kumpulan pujian-pujian untuk Rasulullah yakni Simtud Duror. Habib Ali meninggal di Hadramaut pada Ahad 20 Rabiul Tsani 1333 Hijriyah. Sepeninggalnya, keturunan Habib Ali menyebarkan pemikiran-pemikiran Habib Ali hingga ke tanah Indonesia dan bermukim di Solo, Jawa Tengah. Di antaranya yakni Habib Alwi binAli Alhabsyi, Habib Anis bin Alwy Al Habsyi, dan Habib Ahmad bin Alwi Al Habsyi yang makamnya berada di pekarangan Masjid Ar Riyadh.

Sementara itu, haul Habib Ali Al Habsyi masih berlangsung hingga Selasa (9/1), di hari kedua puncak haul Habib Ali diagendakan akan diisi dengan pembacaan simtud duror dan maulid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement