REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNGKIDUL--Tidak ada kata terlambat. Selagi memiliki kemauan, usia lanjut tidak jadi halangan. Inilah gambaran majelis Semaan di Masjid Baiturrahman Dusun Jetis Kulon, Desa Pacarejo, Gunungkidul.  Kelompok belajar baca Alquran dengan metode Semaan rata-rata berusia lebih dari 65 tahun.  Walaupun usianya sudah sudah lanjut.  Semangat belajar mereka begitu luar biasa.

Fasilitator Desa  Berdaya Rumah Zakat,  Ratno Sungkowo memimpin pelaksanakan kegiatan Semaan. ''Bapak dan ibu sekalian, belajar membenarkan bacaan Alquran sangat penting, salah satunya untuk memperbaiki kualitas Ibadah shalat. Belajar, lebih-lebih belajar ilmu agama tidak mengenal batas usia. Menuntut ilmu itu berhentinya sampai kita sudah  berada di liang lahat atau kuburan, ungkap Ratno dalam siaran pers Rumah Zakat yang diterima Republika, Ahad (7/1).

Kegiatan belajar baca Alquran kelompok lansia ini diinisiasi oleh ketua takmir yang juga merangkap kepala dusun/dukuh Jetis Kulon, Bapak Aswandi. Bapak Aswadi sangat prihatin karena di masjidnya tidak ada kegiatan pembelajaran baca Alquran. Sedangkan kondisi kebanyakan jamaah belum bisa membaca Alquran dengan benar.

Berawal dari seringnya Mas Ratno memposting kegiatan di grup WA Rumah Zakat Pacarejo tentang kegiatan Alquran di Mushola Al Maun Jetis Wetan dan Masjid Al Muttaqin Jetis Kulon, Aswandi tertarik untuk mengadakan kegiatan serupa di masjidnya. Pada pertemuan yang pertama, jumlah jamaah yang mengikuti kegiatan Semaan sebanyak  16 orang. ''Alhamdulilllah ya bapak ibu, coba malam ini kita fokuskan mengingat huruf Idzharnya dan nun ditasydid yang harus ditahan ya. Insya Allah pekan depan kalau dikasih umur panjang kita belajar lagi,'' pungkasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika