REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga hati dari gangguan setan hukumnya wajib bagi setiap mukallaf. Dan semua yang wajib tidak akan berhasil jika tidak ditunaikan. Dengan begitu sama dengan mengusir setan, kita tidak akan mampu mengusirnya kecuali mengetahui tempat masuknya.
Mengetahui tempat masuknyalah yang “Wajib”. Dan ketahuilah bahwa tempat masuk setan adalah sifat dan watak manusia dan semua tak terhitung banyaknya.
Dalam buku Rahasia Ketajaman Mata Hati disebutkan beberaoa tempat-tempat masuknya setan, berikut di antaranya:’
1. Marah dan menuruti kesenangan nafsu, marah adalah bencana yang dapat merusak mental, dan setan sangat mudah menerobos akal yang lemah. Seringkali manusia marah, dan otomatis setan mempermainkan layaknya anak kecil yang mempermainkan mainananya.
2. Dengki dan rakus, orang yang rakus terhadap seseuatu pasti kerakusan tersebut membuat ia buta dan tuli. Saat itulah setan menemukan cela untuk masuk. Kemudian setan menunjukkan sisi kebajikan padanya atas sesuatu yang membuatnya berhasil mencapai kesenangan, padahal jelas-jelas hal itu munkar.
3. Kenyang, walau kenyang dari makanan halal, sebab kenyang bisa mendorong kekuatan nafsu, padahal nagsu pedangnya setan.
4. Mencintai kemewahan dari perabot rumah tangga, pakaian, mode rumah, sesungguhnya setan kalau mengarahkan penglihatannya pada sesuatu hal, maka hal tersebut dapat menjadikan kebiasaan bagi manusia. Setan akan mengajak manusia hidup kemewah-mewahan dengan pakaian, kendaraan. Dan jika setan berhasil mendudukkan hati manusia pada posisi demikian, maka setan tidak membutuhkan manusia lagi untuk kedua kalinya, karena pada hal selalu tarik menarik (mempengaruhi) satu sama lain tak pernah putus sampai datangnya ajal.
5. Thomak dari segi kemanusiaan (mengharap), hal ini termasuk kekhawatiran apakah bisa disebut “Su’ul khotimah” (kematian yang jelek).
6. Tergesa-gesa dan menunda-nunda menyelesaikan urusan, ketika manusia tergesa-gesa setan dapat langsung mempengaruhi untuk mengajak perbutan kejahatan kepada manusia, dan manusia tidak menyadarinya.
7. Uang dan segala bentuk kekayaan dari segi harta benda, kendaraan, perkarangan. Hal ini dikarenakan sesuatu yang banyaknya melebihi kadar bahan kebutuhan pokok adalah sumber munculnya setan.
8. Bakhli dan takut miskin. Masalah ini merupakan pokok utama yang memberatkan dalam berinfak. Dan selalu berkeinginan menimbun harta, padahal disana ada siksa yang pedih. Termasuk bahayanya bakhil adalah sangat bersemangat berdagang untuk mengumpulkan harta, padahal pasar adalah sarangnya setan.
9. Buruk sangka sesama muslim. Seorang muslim wajib menjaga diri dari watak dan prasangka hal-hal yang tersembunyi. Manusia sering berburuk sangka pada orang lain untuk mencari aib. Padahal sesungguhnya dia sendiri yang memiliki batin kotor yang memantul dari hatinya. Dengan demikian manusia wajib untuk menutup pintu-pintu hatinya dan membuka sesuatu yang bisa mengingatkan kepada Allah
Sumber: Rahasia Ketajaman Mata Hati. Bab 16 Memusuhi Setan hal 87-90.