REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk sampai pada pintu utama Masjid Jumeirah, pengunjung akan menapaki beberapa anak tangga. Kemudian, pengunjung dapat melalui lengkung gerbang dengan pilar-pilar penyangganya.
Ada tiga buah lampu yang menggantung di atas langit-langit selasar masjid ini. Pintu-pintu yang menghubungkan dengan ruang shalat utama terbuat dari kayu dengan ukiran yang menampilkan guratan ayat suci Alquran.
Di dalam ruang shalat, keindahan bangunan Masjid Jumeirah sungguh mempesona. Pilar-pilar berdiri sekitar tengah atau bawah langit-langit kubah utama. Mereka terbuat dari batu marmer yang dilapisi permukaan bergambar corak ornamen floral.
Warnanya didominasi krem yang berpadu dengan warna kuning teduh. Langit-langit ruang utama shalat ini berwarna biru muda yang dihiasi or namen berbentuk anyaman yang bagaikan tumbuhan menjalar.
Ada beberapa lampu gantung yang menonjolkan ciri khas kebudayaan Mesir.
Sementara itu, hamparan permadani nan lembut berwarna biru menyelimuti permukaan lantai tempat shalat.
Berada di dalam masjid ini bukan hanya menimbulkan kesan tenang dan khusyuk, melainkan juga serasa menyambangi sebuah istana kerajaan.
Masjid Jumeirah merupakan salah satu masjid yang paling besar di seluruh Dubai. Oleh karena dimaksudkan juga se bagai destinasi wisata, keindahan area masjid ini juga ditata pemerintah setempat.
Di sekitar bangunan utama Masjid Jumeirah, ada hamparan rumput yang resik serta taman bunga yang begitu memikat hati. Deretan pepohonan tumbuh dengan rimbun pada sisi barat.
Halaman masjid ini juga dilapisi lantai marmer sehingga menimbulkan kesan lapang. Letak masjid ini cukup stra tegis di pusat Distrik Pantai Jumeirah. Rumah ibadah kaum Muslim tersebut hanya berjarak sekitar 100 meter berdekatan dengan Mall Ibnu Battuta dan stasiun kereta api cepat Palm Deira Metro.
Ada cukup banyak hotel di sekitarnya sehingga memudahkan penginapan bagi para pelancong.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
