Kamis 04 Jan 2018 11:45 WIB
,elang Jambore Dai 2018

Parmusi Targetkan 35 Ribu Dai Tersebar di Indonesia

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (PP PARMUSI), Usamah Hisyam saat melakukan pernyataan sikap terhadap aksi kampanye LGBT di Jakarta, Jumat (19/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (PP PARMUSI), Usamah Hisyam saat melakukan pernyataan sikap terhadap aksi kampanye LGBT di Jakarta, Jumat (19/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (PP Parmusi) Usamah Hisyam telah mencanangkan paradigma baru dari political oriented menuju dakwah oriented. Dengan begitu, Parmusi sebagai ormas Islam tak lagi menjadi kekuatan politik partai tertentu. Sebaliknya Parmusi menjadi koneksi muslim dengan mewujudkan dakwah sebagai suatu gerakan nasional.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Parmusi Abdurrahman Syagaff usai mendampingi Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam di Gedung MPR RI Senayan kemarin. "Gerakan dakwah tersebut difokuskan dalam peningkatan imtaq, pemberdayaan sosial, kemandirian ekonomi, dan pendidikan ummat," ujar Syagaff dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Kamis (4/1).

Sementara Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam menambahkan, dengan perubahan paradigma baru tersebut, kader-kader Parmusi Selindo diharapkan lebih militan dalam berjihad fisabilillah untuk menegakkan izzul islam wal muslimin. "Dengan berdakwah, Rasulullah dapat membangun kejayaan islam," ujar Usamah.

Sebab itu, usamah meminta seluruh kader Parmusi tak perlu risau bila Parmusi tak lagi fokus dalam politik praktis. "Kekuasaan politik bisa diperoleh dengan berdakwah," tandas Usamah.

Dalam pertemuan dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan, Usamah mengungkapkan, kerisauannya karena ada pihak tertentu di lingkaran kekuasaan yang selalu menyudutkan ummat Islam seakan tidak toleran dan anti NKRI.

Menurut Syagaff, untuk merealisasikan gerakan dakwah tersebut, dalam tiga tahun terakhir Parmusi melaksanakan program nasional, yakni merekrut, mendidik, dan menempatkan dai-dai pelaksana di tingkat kecamatan.

"Setidaknya ada 5 dai per kecamatan (one districk five dais programme). Pada akhir 2018 kami menargetkan telah memiliki 35.000 dai yang tersebar di 70.000 kecamatan Seluruh Indonesia. Para dai tersebut ditugaskan untuk membangun Desa Madani yang dibina Parmusi," ucapnya.

"Insya Allah Jambore Nasional Dai Parmusi akan dihadiri 3.500 dai Selindo, sekitar 10 persen dari dai yang ada," kata Syagaff.

Dalam rencananya, Jambore Dai Parmusi tersebut akan digelar September 2018, bersamaan dengan peringatan Milad ke-19 Parmusi. Turut hadir Ketua MPR, Zulkifli Hasan yang akan membuka jambore tersebut.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement