Senin 01 Jan 2018 20:08 WIB

Calon dan Tim Sukses Pilkada Diminta Jujur dan Amanah

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Pilkada Serentak
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi Pilkada Serentak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilihan masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) dinilai sangat menentukan masa depan Indonesia. Khususnya masa depan provinsi, kabupaten dan kota yang menggelar pemilukada.

"Oleh sebab itu, betul-betul dalam pemilukada dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya, siapa yang akan dipilih," kata Ketua PP Muhammadiyah, Prof Yunahar Ilyas kepada Republika.co.id, Senin (1/1). Menurutnya, kalau masyarakat salah memilih pemimpin, maka dampaknya tidak akan ada kemajuan bahkan bisa menimbulkan kerusakan.
 
Karenanya, politisi, calon dan tim suskses harus berpolitik dengan jujur, tidak melakukan money politic serta menjaga keutuhan bangsa. Mereka juga tidak boleh melakukan adu domba dan maneuver yang bisa memecah belah masyarakat.
 
Prof Yunahar juga mengingatkan, masyarakat jangan tergoda dan berniat untuk mencari dana dengan memanfaatkan pemilukada. Persoalan yang sering terjadi, ketika ada calon yang sedang kampanye selalu dimintai bantuan untuk membangun ini dan itu.
 
"Secara tidak langsung akan merusak kejujuran dan kebersihan dalam berpolitik, juga berdampak buruk kepada para calon karena dia mengeluarkan uang yang sangat banyak," ujarnya.
 
Ia menerangkan, kalau ongkos politik mahal, tentu para calon tidak akan sanggup. Nanti para calon akan dibantu oleh cukong, pengusaha atau broker. Pasti bantuan mereka tidak gratis.
 
Ia melanjutkan, pasti calon akan ditagih bayarannya setelah menang. Maka terjadilah tekanan kepada pejabat untuk melakukan korupsi, kalau tidak korupsi paling tidak main proyek. Sehingga akhirnya merugikan masyarakat.
 
"Jadi harus dua-duanya, kita tidak hanya mengimbau kepada politisi, tetapi juga masyarakat harus ikut membantu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement